"Harga diri cowok itu ada disaat dia bisa memperlakukan gadisnya sebagaimana dia memperlakukan orang yang melahirkannya."
***
Merasakan apa yang Ares lakukan di tengah lapangan dimana semua orang menyaksikan mereka, Daryna tak tau apa penyebabnya tapi ia merasa jika saat ini pipinya memerah.
"Al, kamu sukses buat aku malu," bisik Daryna, matanya mendongak sedikit karena saat ini ia malu memperlihatkan wajahnya di depan semua warga sekolah.
"Kenapa malu? Kita kan pacaran," jawab Ares enteng.
BUK!
Daryna menginjak kaki kekasihnya, "Pacaran sih pacaran tapi kalau kaya gini caranya kita malah ngasih contoh yang gak baik buat adik kelas."
Ares terkekeh, "Kamu kira aku peduli mereka?"
Daryna memejamkan matanya kesal sekaligus malu, ia ingin cepat-cepat kabur dari situasi paling konyol dan memalukan sepanjang hidupnya ini.
Gadis itu menatap sesuatu yang di bawa Ares, begitu tau apa yang harus di lakukannya dengan itu cepat-cepat ia mengambilnya dari Ares.
"Kamu mau ngapain, yang?" Tanya Ares bingung melihat gadisnya yang menutupi setengah wajahnya menggunakan kemeja sekolahnya.
"Mau kabur, bye!" Daryna cepat-cepat berlari ke tepi lapangan kemudian menarik Nessie menjauh. Jujur saja, Daryna benar-benar malu tadi.
"Dih, Dar! Lo ngapa narik-narik gue sih!" Ujar Nessie sewot namun tetap mengikuti kemana Daryna membawanya.
Daryna tak menjawab, dirinya masih memikirkan kejadian tadi yang membuat rona merah di pipinya tak bisa-bisa menghilang. "Dar, lo gak tuli, kan?" Tanya Nessie di sela-sela mereka berlari.
Daryna tetap tak mengeluarkan suaranya hingga mereka sampai di kelas, Daryna kemudian mendudukan dirinya dengan kasar di bangkunya.
Nessie ikut duduk di sampingnya lalu tersenyum penuh arti, "Dar, liat gue deh," ucapnya dengan suara yang menyiratkan sesuatu.
"Apa lagi sihh?" Daryna menatap apa yang di tunjukkan Nessie di HP-nya, awalnya ia menatap malas namun untuk yang kedua kalinya matanya langsung melebar begitu sadar.
"NES, KURANG AJAR LO!" Bentak Daryna hingga beberapa anak-anak kelas menatapnya bingung, aneh, dan kesal karena proses ghibah-nya terganggu.
***
Begitu bel pulang sekolah berbunyi, Daryna cepat-cepat berdiri kemudian memasukkan buku-bukunya. "Nes, awas lo sebar video-nya!" Ancam Daryna.
"Dih, orang yang rekam lo tadi gak cuman gue doang kok," balas Nessie sewot sambil menggantung tas totebag-nya di bahu sebelah kanan.
Daryna melebarkan mulutnya, "Lo gak bercanda kan, Nes!?" Tanya Nessie keras setengah berteriak, melihat ekspresi menggemaskan sahabatnya Nessie mengangguk sambil tersenyum jenaka.
"Iya lah, moment kayak begitu tuh langka tau! Apalagi yang lakuin pasangan ter-legend sepanjang masa di sekolah ini," goda Nessie seraya mengedip-ngedipkan matanya menggoda.
"Ish, kalo sampe video itu kesebar pokoknya lo orang yang bakal gue salahin pertama!"
Mendengar penuturan sahabatnya yang cukup menyebalkan itu sontak Nessie menatapnya sewot, "Dih, gak bisa gitu dong! Gue gak ada salah kok!"
"Dih tetep aj—"
BRAK!
Daryna dan Nessie sontak menoleh ke arah yang sama, pintu kelas. Disana ada Ares dan teman se-komplotannya yang masuk dengan tas yang ia gendong sebelah bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Fiksi Remaja#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...