CHAPTER 61 •Kissing Effect•

14.8K 1.1K 117
                                    

"Di dalem banyak cowo, aku nggak suka, lebih aman kamu sama aku."

***

Fabian memukul tepat di wajah Daniel, Daniel sama sekali tak bisa berkutik karena Fabian sama sekali tak memberikannya celah untuk melawan.

Daniel memegang pipinya saat denyutan itu semakin terasa, "LO BANGSAT! MAKSUD LO JALAN SAMA CIA APA!?" Fabian membentak dengan tatapan yang masih penuh amarah.

Cia, gadis itu hanya berdiri dengan tatapan kakunya sambil melihat pertengkaran dua lelaki di depannya tanpa rasa bersalah. Gadis itu sama sekali tak ada keinginan untuk meleraikan.

Andy yang berdiri di belakang Fabian menahan badannya agar tak maju untuk terus menyereang Daniel, Daniel dan Fabian memang tidak berada di sekolah yang sama namun gadis yang mereka sukai adalah gadis yang sama.

"CIA BUKAN PACAR LO, BAJINGAN!" Balas Daniel membentak dengan mata melotot tajam, ia bangkit sambil berusaha untuk menghilangkan rasa sakit di punggungnya.

Sambil menahan ringisan, sebelah tangannya terangkat kemudian hendak memukul Fabian namun tarikan di tangannya membuatnya berhenti lalu menoleh ke belakang.

"Sesi berantem lo sama Fabian udah selesai, sekarang omongin ini baik-baik," ucap Ares dengan suara pelan namun sarat akan nada yang tak ingin di bantah.

Daryna berdiri di belakang Ares, dengan tangan mereka yang masih saling menggenggam satu sama lain, ia lalu mengedarkan tatapannya ke semua arah.

Dan memang semuanya yang saat ini tampak di matanya adalah lelaki, tapi anehnya ia menemukan satu gadis yang berdiri di antara kerumunan lelaki itu dengan tatapan mata yang tak bisa di artikan.

Ares berjalan lebih dulu mendahului Fabian dan Daniel, ia menatap kedua temannya itu dengan tajam, "Ikut gue." Ares tetap menyeret Daryna untuk ikut bersamanya.

"Al, ngapain kamu bawa aku juga sih?" Sungut Daryna, kedua alisnya mengernyit kesal saat dirinya juga ikut di bawa ke arah kolam renang kemudian mendudukannya paksa di kursi.

Ares menyusul duduk di sampingnya, "Di dalem banyak cowo, aku nggak suka, lebih aman kamu sama aku," jawabnya datar dengan tatapan tak ingin di bantah kemudian sebelah tangannya mengelus rambut Daryna sayang.

Lalu tak selang beberapa menit Fabian dan Daniel langsung duduk di depan mereka dengan posisi bersampingan, dengan wajah yang tak bersahabat dan biru-biru bekas tonjokan yang tak enak di pandang.

"Masalah lo berdua apa? Masih sama kaya dulu? Masalah cewe, ha?"

Fabian berdecak dengan nada yang sedikit meremehkan, ia menatap Daniel tak habis pikir, "Lagian yang salah disini bukan gue, Res. Udah jelas-jelas bajingan satu ini yang beraninya ngajak jalan Cia."

Daniel berdecak seraya menyugar rambutnya sombong, "Selagi lo sama Cia belum pacaran, kita berdua bisa bersaing secara sehat."

Fabian menoleh ke samping, menatap Daniel dengan tatapan bencinya, "Dan anehnya lo yang lupa sama peraturan geng kita kalo lo nggak boleh ajak siapapun cewe yang bukan pacar lo buat ke markas kita."

Daniel terdiam, sama sekali tak bisa berkutik saat Fabian memberikan pernyataan yang membuat lidahnya seolah mati rasa. Bodohnya ia yang lupa akan peraturan itu.

"Lo ngajak Cia kesini biar apa? Biar semua orang ketipu kalo lo udah pacaran sama Cia?" Fabian menggebrak meja di depannya keras lalu menarik kerah bajunya berniat mengajaknya bersaing secara kasar lagi.

Ares langsung berdiri dengan sigap lalu kedua tangannya sama-sama mencengkram kerah baju mereka, "Lo berdua berantem sekali lagi, lo berdua gua keluarin dari geng ini," ancamnya tak main-main.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang