CHAPTER 39 •Ares Hilang Kendali•

18.4K 1.2K 139
                                    

!!!ADEGAN KEKERASAN, 15++. TIDAK BOLEH DITIRU DI DUNIA NYATA!!! 

***

"Kalau minta maaf memang gampang, yang susah itu ngasih kepercayaan ke orang yang udah berkali-kali buat kita kecewa."

***

"Dan sekarang sahabat tersayang lo itu punya urusan sama gue."

Keenam cowok yang masih dalam posisi melingkar tersebut sama-sama menoleh ke arah jalan masuk markas mereka.

Yang paling dahulu sadar adalah Ares, karena cowok itu langsung berbalik tanpa menyisakan detik setelah orang itu mengeluarkan kalimatnya.

Ares menaikkan sebelah alisnya, Raka menyenggol sebelah lengannya hingga Ares menoleh padanya.

"Lo tau kalau lo marah susah di berhentiin kalau bukan Daryna yang lakuin, jadi jangan buat kerjaan gue nambah cuma karena emosi lo naik liat dia," bisik Raka.

Ares tersenyum, lebih tepatnya tersenyum menyerupai iblis, "Gue nggak akan marah kalau dia nggak pancing gue buat marah, Rak."

Selesai mengatakan itu, Ares maju dengan sendirinya mendekati cowok dengan jaket bomber hitam yang di belakangnya terdapat teman-teman seperkumpulannya.

Ares berdiri tepat di depan cowok itu dengan menyisakan dua langkah, mereka sama-sama menatap dengan tajam dengan salah satu yang menyeringai.

Dua kelompok itu kini saling berhadapan satu sama lain, saling menatap seolah-olah mereka adalah seorang hiena yang memasuki wilayah singa.

"Gue rasa, sekarang gue bisa ambil Daryna balik buat gue," ucap cowok itu masih dengan seringaiannya.

Mendengar apa yang kawannya katakan, Andrew bergegas mendekatinya, "Catur, lo nggak bisa berantem di tem—"

Catur mengangkat sebelah tangannya seolah menyuruh Andrew untuk berhenti mengeluarkan suaranya, "Lo diem, ini urusan gue sama dia," jawabnya seraya menatap Andrew tajam.

Ares menatap sekelilingnya, kedua tangannya masuk ke dalam celana panjang hitamnya dan sebelah kakinya bergerak sesantai mungkin.

Sebenarnya melihat wajah cowok itu muncul di depannya saja sudah membuat Ares tak tahan lagi untuk memberikannya bogem yang paling menyakitkan.

"Tujuan lo kesini mau apa, hah? Nggak ada Daryna disini, mending lo pulang," ujar Ares, wajahnya menunjukkan raut malas yang semakin membuat Catur tak bisa bersikap tenang.

Dengan gerakan tiba-tiba Catur mencengkram belakang leher Ares lalu menariknya mendekat dengan rahang yang seketika mengeras.

Raka dan Fajar maju, hendak menolong namun Ares sudah terlebih dahulu melakukan hal yang sama pada Catur hingga sekarang mereka saling mencengkram leher satu sama lain.

"Lo kalau nggak bisa buat Daryna bahagia, mending balikin dia ke gue. Gue sayang dia."

Ares berdecih, "Mau lo sayang dia, mau lo cinta dia, gue nggak akan pernah lepasin dia buat siapapun. Dia punya gue."

Catur mencengkram lebih erat lehernya, matanya semakin menajam, "Lo nyakitin dia, lo nggak mamput buat dia bahagia, dan sekarang lo nggak mau ngelepasin dia? Bajingan lo."

Ares terkekeh melihat emosi Catur yang seperti semakin meningkat, "Lo tuli atau gimana? Gue Nggak akan lepasin dia buat siapapun, karena dia cuma milik gue."

BUG!

BUG!

Tanpa pikir panjang Catur langsung memukul rahangnya kemudian menendang perutnya menggunakan lutut.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang