"Dan karena sahabat lo cowok, itu gak nutup kemungkinan kalau lo bakalan friendzone."
-Ares Alejandro Siregar Denza-
***
Daryna dan Ares pun duduk di kursi pojok, khusus untuk menikmati pemandangan gemerlap lampu Ares sudah memesannya lebih awal.
Hanya karena demi kencannya dengan Daryna, Ares berharap jika malam ini akan menjadi malam paling indah dalam sejarah hidupnya.
Walau Ares tidak tau apakah Daryna memiliki rasa yang sama untuknya tapi Ares harap rencananya yang ingin mengungkap rasa sukanya berhasil.
Daryna mengernyitkan dahinya melihat Ares yang hanya menatapnya sambil tersenyum-senyum sendiri, "Heh, lo ngapain liatin gue sampe segitunya sih?"
"Ah? Apa?" Tanya Ares kelabakan sambil menegakkan tubuhnya, pura-pura membenarkan kemejanya sambil melihat ke luar.
"Lo kenapa sih? Kok lo makin aneh?"
"Gak kenapa——" ucapan Ares terputus akibat pelayan yang datang sambil membawa pesanannya.
"Ini chicken parmigiana-nya, selamat menikmati," ucap pelayan itu sambil tersenyum ramah kemudian melenggang pergi.
Daryna menatap Ares, tangannya hendak mengambil sendok dan garpu ketika seseorang tiba-tiba memanggil namanya.
"Daryna? Is that you?"
DEG.
Daryna mengenal suara itu, ia cepat-cepat mendongak untuk melihat asal suara tersebut sebelum tiba-tiba ia berteriak.
"CATUR!" Teriak Daryna sambil tersenyum bahagia kemudian memeluknya erat-erat, kakinya ia lingkarkan di pinggang lelaki yang ia panggil Catur itu.
DEG!
Ares mengepalkan tangannya di atas meja, rahangnya mengeras, giginya tanpa sadar menggigit lidahnya hingga rasa darah itu membuat emosinya semakin meninggi.
Tanpa pikir panjang ia berdiri kemudian berbalik, dan melihat Daryna yang sedang berbicara kecil dengan lelaki jahanam itu.
Ya, lelaki jahanam. Kalau Ares memanggilnya lelaki jahanam karena sudah dengan berani-beraninya merebut Daryna darinya.
Ares berjalan dengan langkah pelan, berdiri di samping Daryna sambil melingkari pinggangnya seolah-olah Daryna adalah miliknya.
"Al, kenalin dia Catur, sahabat gue," ujar Daryna pelan, ia sedikit tidak nyaman ketika pinggangnya seolah di kekang olehnya.
Ares menyeringai, tidak perlu berkenalan pun ia sudah tau siapa Catur itu. Pemimpin geng kelas atas dari SMA Harapan Bangsa.
Boys Blood.
Jelas-jelas manusia di depannya ini adalah musuh terbesarnya, dan secara tidak langsung dia sudah memulai peperangan baik dengan dirinya maupun dengan sekolahnya, SMA Mahatma Gandhi.
Ares menatap Catur tajam, mereka sama-sama menatap tajam dengan seringaian bak seorang yakuza. Catur seketika mengulurkan tangannya, "Catur."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Fiksi Remaja#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...