"Kamu panggil aku apa? Alejandro? You are not my friend, baby! You are my girlfriend!"
***
"Aku tagih itu sekarang, sayang."
Daryna mengerjapkan matanya berkali-kali, pikirannya seolah tidak bisa berproses begitu mendengar kalimat yang seolah-olah memberikannya sebuah bencana.
Ia menatap wajah lelaki di depannya dengan wajah polos, jika ia menolak ia tidak bisa karena sudah ada kesepakatan yang di buat. "Eumm, tagih apa?"
Daryna merutuki pertanyaan bodohnya itu dalam hati, padahal jelas-jelas konteks yang mereka bicarakan ia mengerti. Tapi rasanya ia masih malu untuk mengakuinya.
Ares berdecak melihat ekspresi gadisnya, ia tau ekspresi apa itu. Dan Ares tidak akan membiarkan wajah memelas itu menghancurkan ekspektasi yang sangat ia tunggu-tunggu.
"Wajah melas kamu buat hari nggak mempan, yang namanya kesepakatan harus tetep jalan, sayang."
Daryna merengut membuat wajahnya kini terlihat lebih menggemaskan di mata Ares, "Al, perut aku sakit, kayanya aku perlu makan deh jad—"
Ares memotong ucapannya dengan langsung mencium bibirnya. Daryna tentu saja tersentak sedikit ketika merasakan gerakan tiba-tiba tersebut. Jiwa, hati, dan bibirnya belum merasa siap.
Ares memejamkan matanya membuat Daryna mau tak mau bergerak mengikuti, mulutnya ia buka sedikit dan Ares dengan cepat langsung memasukkan lidahnya.
Kedua tangannya yang melingkar di leher Ares bergerak memeluk lebih erat membuat kedua tubuh itu seolah-olah menempel dan saling berbagi kehangatan.
Daryna mengerang kecil saat Ares menggigit bibir bawahnya, Ares secara spontan langsung membuka matanya dan menjauhkan sedikit bibirnya.
"Do i hurt you, baby?" Tanya Ares dengan nada khawatir dan tatapan sedikit gelisah.
Daryna tersenyum kecil lalu menggeleng, ia suka dengan semua perhatian kecil Ares yang semakin hari semakin membuat hatinya seakan meleleh di buatnya.
Ares berpikir untuk menghentikan ciumannya, ia takut jika nanti ia sudah merasa senang dan tidak bisa mengontrol dirinya, ia akan menyakiti gadisnya.
Jadi sebelum semua itu terjadi, Ares harus sudah terlebih dahulu menghentikannya dari awal. "Sayang, aku nggak mau nyakitin kamu. Lebih baik ber—"
"No!" Jawab Daryna cepat lalu dengan tanpa jeda langsung menarik wajahnya lalu melumat bibirnya lagi.
Jika tadi Daryna yang terkejut, kini Ares yang terkejut. Ia melihat Daryna memejamkan matanya sambil tersenyum kecil di sela-sela ciuman mereka.
Tangannya naik lalu mengelus rambut Daryna dengan penuh sayang. Entah kenapa Ares sangat mencintai gadis di depannya ini dengan segala hal yang ia miliki.
Ares mencintai harumnya, Ares mencintai tatapan matanya, Ares menyukai senyumnya, dan Ares menyukai suaranya. Semua hal yang ia miliki dari sejak lahir, Ares mencintainya.
Entah apa yang terjadi jika gadis di depannya ini pergi meninggalkannya, Ares mungkin akan hancur. Semua kenangan yang mereka miliki sejak awal bertemu, tidak akan pernah bisa ia lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Novela Juvenil#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...