Entah kenapa merasakan rasa pahit ini malah mengingatkanya pada hidupnya yang juga pahit.
***
Sampai pada jam pelajaran ketiga, Daryna menguap, ia bangun dari posisi terlelapnya setelah Nessie menepuk-nepuk bahunya.
"Apaan, Nes."
"Udah pelajaran sejarah sekarang, bre. Gurunya kagak bisa lo bodo-bodoin lagi kayak tadi."
Daryna menegakkan tubuhnya lalu bersandar di tembok belakangnya, jujur saja dirinya entah kenapa mengantuk. Tulang-tulangnya serasa tak mampu menopang tubuh.
"Dar, anjir. Lo kenapa sih? Gue bilangin pacar—"
Daryna mendelik tajam, "Heh, diem lo! Gue gak papa anjir, cuma ngantuk doang."
Nessie menyipitkan matanya, bibirnya tak bicara apapun namun Daryna tau jika sahabatnya yang satu ini pasti mencurigainya.
"Gue gak papa, anjir! Ish!"
Baru Daryna mengucapkan itu, Pak Nadiem, guru sejarahnya datang dengan membawa setumpuk buku dengan jumlah banyak di tangannya.
Ketua kelas menyuruh semuanya untuk berdiri dan mengucapkan salam, "Baik, duduk semua, bapak mau langsung kasih tau aja ya karena guru sejarah kelas 12 nggak masuk jadi bapak yang gantikan menilai."
"Untuk tugas, silahkan rangkum buku paket dari bab 1 sampai bab 2. Tugasnya bisa di kumpul besok saat jam pelajaran bapak tapi kalau ada yang sudah selesai hari ini bisa di kumpul ke bapak."
Daryna mengernyit tak suka, "Anjing! Gila aja rangkum buku paket dua bab, dikira kagak capek apa!" Gerutu Daryna, suaranya bergema di kala semua murid masih diam mendengarkan intruksi.
Pak Nadiem, guru yang baru menginjak usia 25 tahun itu, menoleh tajam pada Daryna. "Pelajaraan saya gampang, Daryna. Kamu tidak ada usaha ya tidak ada nilai juga, simple, kan?"
Melihat senyuman pak Nadiem yang benar-benar tanpa rasa bersalah itu, ingin rasanya Daryna maki-maki tapi sayang, dia masih ingat jika Pak Nadiem adalah gurunya.
Daryna tersenyum lebar dengan penuh paksaan, "Terimakasih atas waktu dan respon bapak yang sangat ramah itu."
Pak Nadiem tersenyum, "Sama-sama, Daryna."
"Nah, anak-anak. Silahkan mulai di kerjakan. Harap jangan ribut ya. Ketua kelas tolong catat kalau ada yang ribut."
"Siap, Pak," jawab sang ketua kelas.
Daryna menganga, tangannya terkepal bersiap ingin memukul tetapi suara Nessie dengan segera meredakan amarahnya. "Kenapa lo?"
"Ih, tuh guru makan gaji buta. Dia nggak ada ngajarin apa-apa anjir!"
Nessie menaikkan sebelah alisnya, "Emang lo mau belajar, hah? Mau lo bosen lagi dengerin sejarah yang nggak ada ujungnya?"
Mendengar itu Daryna menyengir lantas terkekeh, "Oh iya ya, kok gue jadi lola sih?"
Nessie menggeleng, gadis itu mengambil bukunya dan mulai menulis. Daryna melakukan hal yang sama hanya saja gerakannya lebih lambat karena sadarnya masih setengah persen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Novela Juvenil#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...