Guys ini aku ngetik 2.336 kata, dari jam 5 sampe jam 9 udah termasuk baca ulang supaya nggak ada typo (Dan semoga aja nggak ada typo) Dan semoga aja chapter ini nggak buat kalian kecewa yah, semoga ngena juga 😭😭.
***
Karena hati, cinta, dan rasa bukanlah hal yang tepat untuk di jadikan mainan.
***
Daryna mengernyitkan alisnya, "Tapi kamu sama... dia?" Tanyanya sambil matanya menatap ke arah Audi dengan pandangan bertanya.
Tanpa perlu menoleh lagi ke arah siapa Daryna menatap Catur langsung menaikkan bahunya tak mau menjawab, "Nothing," jawabnya sekenanya.
Daryna menatap lagi ke arah Audi dimana gadis itu menatap balik ke arah mereka dengan pandangan penasaran. Daripada berlama-lama berada di tempat yang sama dengan gadis yang di bencinya lebih baik Daryna pergi.
"Aku pergi dulu," ucap Daryna untuk menutup percakapan mereka sebelum berbalik dan menarik Nessie ikut dengannya.
"Nes," panggil Daryna tanpa menoleh, wajahnya menatap sekitar seolah-olah mencari keberadaan seseorang.
Nessie menoleh padanya dengan pandangan bertanya, "Apa?"
"Gue kasih hadiahnya sekarang atau nanti? Menurut lo gimana?" Daryna menghentikan langkahnya dengan wajah yang lagi dan lagi berubah gelisah.
Menyadarai hal itu membuat Nessie menatap sahabatnya yang satu ini dengan jengah, "Tinggal kasih aja apa masalahnya sih, sayangku?" Jawab Nessie dengan nada gemas.
"Gue malu, lo aja yang kasih dia gimana?"
Spontan Nessie menganga sebelum akhirnya tawanya pecah dengan sangat keras, "Perasaan lo nggak ada minum alkohol deh sebelum berangkat kesini. Lo mabuk?"
Daryna merengut mendapat balasan seperti itu. Oh, ayolah Daryna tidak sedang bercanda saat ini. Ia benar-benar malu jika harus memberikan kado ini untuk Ares disaat hubungan mereka masih tidak bagus.
"Nes, gue mohon semohon-mohonnya sama lo. Lo mau apa aja gue kasih deh asal lo mau kasih kado ini ke dia," rengeknya dengan wajah memelas, kedua tangannya menempel memohon.
Nessie membuang nafasnya pelan lalu menatap Daryna lembut, "Look, lo sama Kak Ares udah pacaran. Lo sama dia saling suka, saling cinta, dan otomatis saling sayang. Turunin ego lo, dan kasih kado ini ke dia."
"Tapi—"
"Loh, Daryna."
DEG!
Daryna langsung membeku di tempat begitu mendengar suara khas wanita yang familiar di telinganya, ia malu hanya untuk sekedar menoleh karena lama mereka tidak pernah bertegur sapa.
"Daryna, sayang. Kamu dari kapan udah disini?"
Nessie memberikan senyumnya pada Alexa, ibu Ares, lalu menatap Daryna dengan tatapan penuh arti sebelum akhirnya Daryna menoleh dengan senyum canggungnya.
"Hai, tante," sapa Daryna.
Alexa tersenyum keibuan, ia memeluk Daryna dengan hangat sekaligus mengelus rambutnya dengan lembut seolah-olah Daryna adalah putrinya, "Hai, sayang. Kamu apa kabar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Ficção Adolescente#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...