Bab 5 : Damian (1)

39K 1.7K 7
                                    

Flashback

(sembilan tahun yang lalu)

Gue sedang asyik-asyiknya makan bakso di kantin kampus bersama Renata dan Fanny. Mengobrol panjang lebar mengenai rencana pernikahan Renata enam bulan lagi, padahal kami saja baru masuk kuliah enam bulan!

"Yah, itu juga kan karena Alva bilang dia ga mau gue masih punya kesempatan buat deketin cowok lain. Gue juga sebenarnya ga mau nikah padahal masih tiga tahunan lagi kita lulus!" oceh Renata.

"Lu aja tiga tahun! Gue mau wisuda dua tahun lagi. Hehe..." kata gue sambil melahap satu buah bakso tanpa dipotong.

"Mer, gue suka sama lu. Jadi pacar gue ya." Kata seseorang yang langsung membuat gue tersedak sebutir bakso bulat-bulat.

Gue masih terus terbatuk-batuk hingga Fanny menyodori gue minum dan Renata memberikan segulung tisu. Astaga, siapa orang yang berusaha melakukan percobaan pembunuhan tadi??!

Gue langsung menoleh ke samping gue dan mendongak melihat cowok jangkung itu.

DAMIAN?!

"Dam, tadi lu bilang apa?" tanya gue.

Sepertinya gue salah dengar. Bukannya Damian sudah punya pacar? Bahkan gue kenal pacarnya, si ratu kampus. Apa bakso bisa membuat gue berhalusinasi ya?

"Gue suka sama lu, Merlyn. Please, jadi pacar gue." ulang Damian.

"Apa?" tanya gue lagi. Meyakinkan kalau gue tidak salah dengar.

"Mer, please deh. Gue lagi serius nih!"

Gue juga serius kali!

Gue yakin kalau gue salah dengar. Jelas-jelas Damian itu pacaran sama Mariska, si ratu kampus yang gayanya selangit itu. Yah, mereka memang cocok sih. Damian tampan, Mariska itu cantik. Tapi sampai detik ini gue masih belum mendengar kabar kalau mereka putus. Masa tidak ada gosipnya?

"Gue udah putus dari Mariska. Kalau itu yang bikin lu bingung." Tambah Damian.

Oh...

Jadi Damian sudah putus dari Mariska?

"Kapan putus?" tanya gue ingin tahu.

"Udah lama. Dari awal semester ini." Jawab Damian singkat.

Masa?

Seminggu yang lalu aja gue lihat mereka jalan bareng di mall samping kampus kok. Masa Damian bilang putusnya sudah lama?

"Gue sekarang ini Cuma temenan sama Mariska. Putus baik-baik kok. Itu juga karena gue suka sama lu. Jadi, lu mau ga jadi cewek gue?" tanya Damian.

Di saat-saat seperti ini, otak gue berjalan dengan sangat lambat.

"TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA..."

Gue langsung menoleh ke suara kerumunan yang sepertinya sedari tadi memperhatikan aksi gue dan Damian. Ya ampun, malunya gue! Tapi gue harus jawab apa?

Gue memang kenal Damian dari awal masuk kuliah. Dia selalu menjadi kakak kelas gue dari SMP, dan hubungan kami 'cukup' dekat. Walau begitu, selama ini gue dan Damian tidak pernah membicarakan apapun yang berhubungan dengan pacar. Bagi kami, itu hal privasi. Jadi, ya hubungan kami seperti ini.

Gue tidak pernah menyangka kalau Damian akan menembak gue seperti ini! Tidak pernah sama sekali! Walau dulu saat SMP gue sempat suka dengan sosok Damian yang berperan sebagai kakak buat gue, tapi setelah ... Riki, gue menutup hati gue rapat.

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang