"Lu boleh urus TUNANGAN LU. Gue pulang!"
Gue langsung mengambil tas gue, dan meninggalkan kantor. Hati gue benar-benar tidak sanggup untuk menerima semua ini. Lebih baik gue pergi, sebelum semua orang melihat gue lebih kacau dari sekarang. Lebih baik gue segera pergi!
Hp gue terus berdering. Gue tahu itu pasti Gary, tapi gue tidak peduli. Gue harus menjaga hati gue, untuk yang kesekian kalinya supaya tidak terluka. Cukup dengan luka yang ditorehkan oleh para mantan gue, tapi gue tidak mau sekali lagi! Rasanya sakit dan sangat menyiksa!
***
Gary POV
Merlyn pergi begitu saja. Sebenarnya ada apa? Kenapa dia malah pergi begitu saja dan menyuruh gue mengurus 'tunangan' gue?? Maksudnya cewek dengan dandanan menor yang ga jelas ini? Gue aja ga kenal cewek ini sama sekali. Walaupun gue punya banyak 'temen' cewek, tapi gue ga pernah inget kalau cewek ini salah satunya.
Lagipula ga ada satupun cewek di luar sana yang bisa membuat gue menjalin hubungan serius!
Hanya Merlyn. Bahkan seminggu lagi gue bakal menikah dengan Merlyn. Bagaimana bisa gue punya tunangan lain?!
"Anda ini siapa?" tanya gue bingung.
"Anda sendiri siapa?" tanya cewek itu balik.
"Saya pemilik perusahaan ini!" tegas gue.
"Saya tunangannya Reno, manager keuangan di sini." kata cewek itu.
"Lalu kenapa Anda di sini?" tanya gue lagi.
Jangan bilang kalau dia...
"Loh, bukannya ruangan Reno di lantai ini? Yang tempatin ruangan ini itu sekretarisnya Reno yang kecentilan itu kan? Yang ngegodain tunangan saya??"
Ah! Benar kan?!
"Dia itu sekretaris saya! Dan dia itu calon istri saya! Sekarang dia salah paham karena dikira Anda itu tunangan saya! Arrrgghhh!"
Sudah susah payah gue meyakinkan Merlyn, masa sekarang gue harus kehilangan Merlyn seperti ini? Konyol banget sih! Lagian ini juga, kenapa orang yang ga berkepentingan seperti ini bisa masuk ke kantor gue?! Bukannya ada resepsionis di lobby? Gue harus menegur mereka! Malah seharusnya semua karyawan gue supaya ga membawa anggota keluarganya masuk ke perusahaan gue!
Gue segera menelepon bagian resepsionis dan menegurnya, lalu gue minta buat suruh Reno datang ke ruangan gue. Benar-benar keterlaluan!
"Reno! Kamu ini manager! Urus kepentingan pribadi kamu di luar perusahaan saya. Hari ini kamu tidak usah bekerja! Urus tunangan kamu! Saya tidak mau ada kejadian seperti ini lagi, mengerti!"
"Ba-baik Pak..."
Sekarang giliran masalah gue...
Hp gue berdering nyaring. Gue berharap ini Merlyn, tapi ternyata Mama.
"Halo?"
"GARYYYY! KAMU APAIN CALON ISTRI KAMU HAH? DIA SAMPAI BILANG SAMA MAMA KALAU DIA MAU BATALIN PERNIKAHAN!?!" teriak Mama di telepon.
Huff... cepat sekali Merlyn menyebarkan masalah ini.
"Salah paham Ma. Tadi ada orang gila datang ke kantor Gary dan ngaku-ngaku sebagai tunangan Gary. Jadi... yah begitu." Jelas gue yang sibuk menyetir ke arah apartemen Merlyn.
"AWAS SAJA KAMU GA SELESAIKAN! MAMA PASTIKAN KAMU DICORET DARI DAFTAR AHLI WARIS!!!"
Tut tut tut
Gue juga mau selesaikan semua ini secepat mungkin!
***
Untung saja gue tahu password apartemen Merlyn. Gue langsung masuk dan mengendap-endap ke kamar Merlyn. Di depan pintu kamar, gue bisa mendengar suara tangisan dari dalam. Ah, ternyata Merlyn begitu sedih karena kesalahpahaman tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding Story
RomansAnother story dari "I have to be STRONG!" “Kalau gitu, lu mau nikah sama gue ga?” Gary bilang apa? Dia kan Cuma tau gue belum menikah, bukan berarti gue tidak punya pacar kan? Walau kenyataannya gue juga belum punya pacar sekarang ini. Oh, mungkin...