Bab 8 : 'Ngapain'

36.7K 1.9K 8
                                    

Gary POV

Kepala gue sakit banget, tapi gue ga merasa dipaksa untuk bangun sama badan gue sendiri! Ugh, fine.. gue bangun! Mataharinya cerah banget, sampai saat gue buka mata, langsung bikin mata gue silau!

Gue segera memalingkan muka ke arah kanan, dan membiarkan mata gue beradaptasi dengan cahaya yang ada. Tapi ternyata, di sebelah gue ada yang lebih silau dari matahari!

ASTAGA... gue ini lagi mimpi kan? Kok Merlyn ada di sebelah gue? Dalam keadaan tidur lagi! Gue mengucek mata gue berkali-kali. Kenapa mimpi gue jadi mimpi kotor kayak gini??? Woi, sadarrr!!!

Gue bener-bener baru sadar kalau ini bukan mimpi dan langsung bangun terduduk! Gue berusaha keras untuk bangkit berdiri dan menjauh dari kasur sesegera mungkin! Gue ga mau ada hal-hal tak terduga terjadi!

Tapi sayang... gue malah terpeleset selimut dan sukses jatuh di lantai! Gue meringis sakit sambil mengusap pantat gue yang mendarat duluan! Ugh, bisa bonyok deh..

"ASTAGA GARYYYY! LU NGAPAIN!?!" teriak Merlyn.

Gue langsung mendongak melihat ke arah Merlyn yang berada di ranjang. Matilah gue! Di depan gue sekarang ada seorang cewek yang gue puja selama bertahun-tahun sampai detik ini dengan hanya memakai BRA DAN CELANA DALAM!

Rasa sakit di pantat gue langsung hilang, digantikan dengan rasa merinding di sekujur badan gue! Sial, junior gue ga bisa diajak kerja sama!!!

"Lu bisa bangun ga?" tanya Merlyn sambil menatap gue khawatir.

Sumpah! Gue ga bisa konsen menjawab pertanyaan Merlyn! Mata gue ga bisa berpindah dari badan putih mulus Merlyn yang memakai pakaian dalam berwarna hitam. Kekontrasan warna yang bikin gue kesulitan bernafas dan menelan ludah!!!

Merlyn udah turun dari ranjang dan berjongkok di samping gue. Sekarang gue bisa melihat dengan jelas belahan di antara dua gundukan yang seperti memanggil-manggil tangan gue untuk menyentuhnya!

Astaga, beneran mimpikah ini? Ugh! Garyyy... sadar brooo sadarrr!!!!

"Sini, gue bantu bangun!" kata Merlyn yang langsung menarik lengan gue.

Padahal Cuma kulit tersentuh kulit, tapi gue merasa seperti disengat arus listrik! Gue langsung segera berdiri dan ... baru sadar kalau gue juga hanya memakai celana boxer gue!

Gila... semalam gue ngapain???!

Gue masih terus berpikir, tapi Merlyn udah kembali duduk di kasur dan merangkak ke balik selimutnya. Pikiran gue semakin menggila!!!

Tapi gue tetep harus stay cool. Masa Merlyn aja tenang, gue malah panic kayak gini sih!

"Mer.. " panggil gue susah payah. Bahkan suara gue serak minta ampun. Ini karena baru bangun tidur ditambah hasil dari menahan hasrat!

"Ga usah mikir yang engga-engga! Mending kita tidur lagi aja. Gue ngantuk!" kata Merlyn yang sudah memejamkan mata sambil menepuk-nepuk bagian kosong di sebelahnya. Menyuruh gue ikut tidur.

Gue mana bisa tidur lagi?! Apalagi setelah melihat pemandangan terindah di pagi hari kayak tadi. Yang ada, gue ga masalah deh ga tidur tiga hari tiga malam! Tapi tunggu... ini serius loh. Semalam gue ngapain? Kenapa gue sama Merlyn Cuma pakai dalaman?? Mana baju gue yang semalem???

Astaga! Semalam kan gue mabuk! Oh no... jangan bilang karena mabuk itu gue malah melakukan.....

"Lu yakin kita ga ngapa-ngapain?" tanya gue dengan suara yang semakin serak.

Gue benar-benar ga bisa mengatur apapun yang ada di diri gue saat ini! Otak gue berusaha keras buat mencari tau apa yang terjadi semalam, sementara badan gue pengen menyentuh cewek yang bergelung nyaman di bawah selimut!

"Emang lu mau kita ngapain?" balas Merlyn dengan mata terpejam.

"Emang lu ga takut bisa diapa-apain?" balas gue.

Merlyn ini sok polos atau emang ga ngerti keadaan? Dia itu lagi di kamar sama cowok!!! Dia di kamar sama seorang cowok tulen dan sedang dalam keadaan telanjang!!! Bukan telanjang, tapi half naked. Tapi bedanya apa kalau cowok yang melihat?!

Kali ini mata Merlyn terbuka. Menatap lurus ke arah gue. Sepertinya dia sudah sadar... Mungkin sekarang gue akan mendengar teriakannya. Gue sudah bersiap menulikan telinga gue.

"Lu bisa ngapain?" tanya Merlyn polos masih dalam posisi tidurnya.

Ya ampun! Dia itu lagi nyirem minyak ke kompor! Dia meragukan gue???

Dengan cepat gue menyibak selimut dan naik ke atas ranjang. Belum sempat Merlyn menghindar, gue segera memerangkap badan seksinya di bawah gue. Kedua tangannya gue tahan di atas kepalanya dengan sebelah tangan dan gue lilit kedua kakinya dengan kaki gue.

Dasar cewek!

"Hei! Mau ngapain lu..." teriak Merlyn.

Tapi sepertinya semua indera gue berkabut, dan tanpa tunggu aba-aba gue langsung mencium bibir merah itu. Bibir yang sudah menggoda gue sejak lama...

***

Merlyn POV

Damn! Gue tidak mengira gue membangunkan singa tidur!

"Hei! Mau ngapain lu..." teriak gue yang mulai takut.

Gue terus meronta sekuat tenaga. Harusnya tidak susah buat gue untuk sekedar melawan Gary karena gue jago karate. Bahkan gue sudah memegang sabuk hitam! Tapi tidak bisa! Gue tidak bisa melepaskan diri! Gue terteriak. Tapi seperti tuli, Gary hanya terus menatap kedua mata gue. Lekat. Sampai akhirnya gue seperti terhipnotis!

Tanpa aba-aba, Gary langsung mencium bibir gue! Lembut dan basah... melumat bibir gue perlahan dan memaksa gue untuk ikut serta.

Sial! Gue berhenti meronta dan menikmati ciuman itu. Ciuman yang semakin intens dan semakin menuntut. Gue bisa merasakan sebelah tangan bebas Gary yang mengusap perut gue, terus berjalan naik dan terus naik sampai ke payudara gue.

Tanpa melepas ciumannya, Gary meremas payudara gue. Ughhh! I can't handle it!!! Desahan gue lolos di sela-sela ciuman panas ini. Gary semakin terpancing untuk melakukan lebih lagi. Sial, gue tidak bisa bohong kalau gue juga menikmati semua ini!

Tiba-tiba suara telepon berbunyi. Gary seperti tersadar dan segera melepas ciumannya. Menatap kedua mata gue, dan tersenyum miring.

Astaga!!! Senyuman itu!

Sekarang gue ingat siapa Gary! Dia ketua klub karate di kampus!!! Oh my...

Sekarang jelas kenapa gue tidak bisa lepas dari lelaki di depan gue ini. Selain jago karate, dia juga ... lelaki yang pernah bikin gue jatuh cinta pada pandangan pertama!

"Jadi, masih ragu gue bisa 'ngapain'?"

Merlyn bodoh!

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang