Prolog

12.4K 1.1K 381
                                    

Yeosang sedang berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Matanya tidak lepas dari layar ponselnya. Berbagai gaya sudah ia coba, mulai dari senyum biasa, mengedipkan mata, bahkan sampai gaya-gaya alay yang membuatnya merasa jijik.

"Ish, cahayanya udah bagus nih, tapi belum nemu gaya yang pas," ucap Yeosang kesal.

Ia pun mengecek galeri ponselnya. Sudah terdapat puluhan foto selfie disana yang ia ambil tadi. Namun Yeosang malah menghapus seluruh foto selfie tersebut.

"Jelek banget gue. Jadi kesel."

Lalu Yeosang pun menghentikan langkahnya. Ia melihat ke arah layar ponselnya yang menampilkan wajahnya.

"Nah, ini bagus banget cahayanya. Foto di sini aja deh."

Lalu Yeosang pun segera berpose beberapa gaya. Tiba-tiba saja badan Yeosang tertabrak oleh seseorang. Tangan Yeosang reflek melempar ponselnya karena kaget sehingga jatuh dari lantai dua.

"Hape gue!" seru Yeosang ketika melihat ponselnya yang jatuh dari balkon sekolah.

Lalu Yeosang segera turun dan mengambil ponsel miliknya. Yeosang menatap miris ponselnya yang sudah retak. Ia mencoba menyalakan ponselnya, namun hasilnya nihil. Ponselnya tidak ingin menyala.

Sedangkan di sisi lain ada seorang anak laki-laki yang sedang menatap kerajinan tangan yang sudah ia buat namun sudah hancur karena terjatuh. Saat ia menabrak Yeosang tadi, kerajinan tangan yang ia buat ikut terjatuh.

"Elah, bisa jelek lagi nilai gue sama Bu Rose kalo gini jadinya," ucap laki-laki itu.

Tiba-tiba ia merasakan sebuah tepukan di pundaknya. Laki-laki itu menoleh ke belakang, dan...

BUKK!!

Sebuah tendangan mendarat tepat di wajah laki-laki itu. Bahkan laki-laki itu dapat merasakan hidungnya mengeluarkan darah.

"HAPE GUE WOI! TANGGUNG JAWAB! GUE NGGA MAU TAU!"

Itu adalah Yeosang yang berteriak. Terlihat air mata yang sudah mengalir di wajah Yeosang.

"Hiks...udah capek-capek juga gue mohon-mohon ke Bunda...hiks," ucap Yeosang.

"Ya, lo pikir lo doang yang rugi? Tugas gue rusak nih, dimarahin lagi gue sama Bu Rose," balas laki-laki itu.

Yeosang malah emosi. "Udah salah bukannya minta maaf! Lo yang nabrak gue duluan."

Laki-laki itu tidak ingin mengalah. "Ya, lo ngapain juga berdiri deket-deket balkon, udah tau disitu rentan banget barang jatoh."

"Pokoknya lo yang salah!" seru Yeosang tidak terima.

"Lah ko gue?"

"Pokoknya lo salah!"

"Nuduh lo. Lo juga salah."

"Gamau ngalah banget sih! Lo tuh sa-"

"Yeosang," ucap seseorang tiba-tiba.

Yeosang membalikkan badannya dan melihat Wooyoung, sahabatnya. Lalu Wooyoung juga menatap laki-laki yang baru saja menabrak Yeosang.

"Eh, Jongho?"

"Hai, Wooyoung," sapa laki-laki bernama Jongho itu.

"Oh, jadi nama dia itu Jongho?" tanya Yeosang pada Wooyoung.

Wooyoung mengangguk. "Emang kenapa?"

Yeosang menatap tajam Jongho. "Pokoknya gue ga pernah mau maafin nih anak."

Lalu Yeosang menarik tangan Wooyoung menjauh dari Jongho, berjalan menuju kelas mereka.

'Fucek buat lo, Jongho. Mulai hari ini, kita resmi musuhan.'

[tbc]

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang