4 : His Brother

4.6K 777 283
                                    

Langit mulai gelap. Sudah hampir tiga jam Yeosang menunggu Wooyoung, namun Wooyoung belum juga selesai dengan rapatnya.

Tiba-tiba saja petir berbunyi.

"Anj-" Yeosang yang sedang minum pun tersedak.

Ia melihat ke arah langit, dan benar saja, hujan mulai turun. Udara dingin juga mulai terasa di kulit Yeosang. Yeosang menggosok-gosokan tangannya.

"Duh, lupa bawa jaket lagi."

"Dek," ucap seorang perempuan yang adalah pemilik warung makan tersebut.

Yeosang menoleh. "Iya, Bu, kenapa?"

"Ibu harus pulang, soalnya anak ibu kecelakaan, jadi ibu harus tutup warungnya sekarang."

"Yah, tapi saya gimana, Bu?" tanya Yeosang sedih.

"Ya, adek pulang lah, kan jam pulang udah dari tadi. Nungguin pacar ya, dek?"

Yeosang menggeleng. "Saya jomblo, Bu."

"Ya, terus kenapa ngga pulang dari tadi? Kamu sendirian disini malah keliatan ngenes," ucap ibu tersebut.

Yeosang hanya tersenyum mendengar ucapan menusuk dari ibu itu.

"Ya sudah, Bu, saya pulang aja." Yeosang pun beranjak dari tempat duduknya dan hendak meninggalkan warung tersebut.

"Eh, bayar dulu, dek!" seru ibu tersebut.

Yeosang pun menepuk pelan dahinya. Lalu ia mengeluarkan seluruh uang yang ada di kantongnya.

"Ini, Bu, makasih ya."

Lalu Yeosang langsung pergi meninggalkan warung tersebut.

"Lah? Ini mah kurang? Tuh anak makan tiga porsi gitu," ucap sang ibu. "Besok aja lah gue tagihin."

Yeosang berjalan menerobos derasnya hujan. Mau pesan ojek online namun kuotanya habis.

Tiba-tiba saja ponsel Yeosang berbunyi. Wooyoung menelponnya. Yeosang pun menepi lalu mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Kenapa, Yong?"

"Gue kayaknya nggak bisa nganter lo deh. Gue rapat sampe malem."

"Kenapa ga bilang dari tadi sih?!"

"Gue juga nggak tau kalo bakal rapat selama ini."

"Yaudah, gue pulang sendiri aja."

"Naik apa?"

"Gampang. Nanti numpang sama orang kan bisa."

"Mau gue mintain Jongho buat jemput lo ngga?"

"Siap-siap tinggal nama besok kalo lo beneran ngelakuin itu."

"Iya, maaf deh. Yaudah, hati-hati ya, Sang."

Lalu Yeosang mematikan sambungan telepon. Ia kembali berjalan. Hujan yang turun membuat rambut Yeosang basah sehingga menutupi sebagian mata Yeosang. Yeosang sedikit kesulitan melihat jalan.

Disaat Yeosang ingin menyebrang, tiba-tiba bunyi klakson motor mengagetkannya.

"WOI! SIA-" Umpatan Yeosang terpotong ketika melihat orang yang hampir menabraknya.

'Tuhan, aku salah apa sampe ketemu sama Jongho terus?' batin Yeosang.

"Lo mau mandi?" tanya Jongho ketika melihat Yeosang yang sudah basah kuyup. "Jangan mandi di jalan, mandi mah di rumah."

Yeosang menatap tajam Jongho. "Ngapain sih lo di sini?

"Emangnya nggak boleh? Kan ini jalan umum?"

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang