Pagi ini Jongho bangun lebih awal daripada biasanya, dan kini Jongho sedang berada di dapur untuk memasak sarapan untuk keluarga kecilnya. Jongho langsung memasak dua jenis makanan sekaligus, yaitu pancake dan bubur.
Setelah pancake yang ia buat matang, ia meletakkannya di atas meja makan, lalu ia membawa sepiring bubur ke kamarnya. Jongho menghampiri Yeosang yang masih tertidur, lalu menyingkirkan kain basah yang menempel di dahi Yeosang.
"Sayang, bangun dulu, yuk." Jongho menekan-nekan pelan pipi Yeosang.
Yeosang membuka matanya, lalu Jongho membantunya duduk. Jongho meletakkan tangannya pada dahi Yeosang.
"Udah nggak sepanas tadi malam kok, sarapan dulu nih," ucap Jongho memberikan sepiring bubur kepada Yeosang.
"Lemas," balas Yeosang.
Jongho tertawa kecil, tahu akan kebiasaan Yeosang. "Bilang aja mau disuapin."
Yeosang tersenyum. "Tuh kamu tau."
"Emang ya, kalau lagi sakit jadi lebih manja." Jongho pun berakhir menyuapi Yeosang.
Setelah beberapa suapan, Yeosang berhasil menghabiskan bubur yang dimasak oleh Jongho. Jongho pun mengambil segelas air putih dan sebuah pil dan memberikannya pada Yeosang.
"Minum obat dulu," ucap Jongho yang dibalas anggukan oleh Yeosang.
Laki-laki manis itu menelan pil yang diberikan oleh Jongho.
Jongho mengusap pelan kepala Yeosang. "Jangan tiduran dulu, kamu baru selesai makan."
"Ho, bangunin anak-anak, mereka harus sekolah."
Jongho mengangguk, lalu mengikuti perintah Yeosang. Jongho segera pergi ke kamar kedua anaknya.
"Bomin, Jisu, bangun." Jongho mengusap kepala anak-anaknya itu.
Bomin adalah yang pertama untuk bangun, disusul oleh Jisu.
"Morning, Daddy," ucap Jisu, mengecup pipi Jongho.
Sedangkan Bomin malah kembali merebahkan badannya dan kembali memeluk gulingnya.
"Bomin, bangun," perintah Jongho. "Kamu harus sekolah."
Bomin menggeleng. "Males, Dad."
"Kalau nggak sekolah nggak bisa ketemu dia nanti," ucap Jongho.
Mata Bomin terbuka dan ia langsung bangkit dari kasurnya. "Siap, Dad! Bomin mandi dulu."
Jongho menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak laki-lakinya. "Umur masih sepuluh tahun tapi udah bucin."
Lalu Jongho menggendong Jisu. "Kita sarapan dulu, yuk, Kak Bomin lagi mandi."
Jisu mengangguk. "Papa dimana, Dad?"
"Papa lagi sakit, jadi hari ini Daddy yang ngurus kalian."
Raut wajah Jisu berubah menjadi khawatir. "P-Papa sakit apa? Papa bakal sembuh kan?"
Jongho tersenyum kecil. "Papa cuma demam kok, nanti sore pasti udah baikan dan bisa main lagi sama kamu."
Jongho pun meletakkan tubuh Jisu di atas kursi, lalu mengambil dua buah pancake dan berniat menyuapi anaknya.
Namun Jisu menggeleng, dan mengambil piring berisi dua pancake itu dari tangan Jongho. "Jisu udah lima tahun, mau makan sendiri, nggak mau disuapin lagi."
Jongho tertawa kecil. "Iya, deh, anak Daddy udah mulai besar."
Tak lama, Bomin datang dan sudah rapi dengan seragamnya, lalu duduk di sebelah Jisu. Bomin mengambil tiga potong pancake dan mulai memakannya dengan cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆
FanfictionDimulai dari Jongho dan Yeosang yang saling membenci, namun perlahan mulai merasakan cinta kepada satu sama lain. - - - WARNING! BxB (a little bit of GxG) top jongho bottom yeosang some scenes can make you feel uncomfortable [COMPLETE]