16 : I Want To Be With You

3K 541 309
                                    

Ketika sampai di rumah sakit, Yeosang langsung berlari ke ruang UGD dengan cepat. Tak lupa dengan matanya yang berair karena menangis selama perjalanan.

"Cang, tunggu dulu!"

Yeosang mengabaikan ucapan Wooyoung dan lanjut berlari. Ketika Yeosang sampai di ruang UGD, ia melihat sosok laki-laki yang merupakan ayahnya.

"P-Papa." Yeosang langsung berlari dan memeluk ayahnya itu.

"Oh, kamu udah dateng," ucap ayahnya dengan nada datar. "Kok tadi nggak jawab telepon dari Papa?"

"Hape Ocang... hiks... mati..."

Lalu ayahnya itu melepaskan pelukan Yeosang. "Lain kali jangan biarin mati gitu. Kan Papa jadi harus hubungin Wooyoung."

Yeosang mengangguk. "Maaf... hiks..."

"Jangan nangis, Yeosang, kamu cowok. Jangan cengeng," ucap ayah Yeosang dengan tegas.

Yeosang langsung menghapus air matanya. "Iya, Pa, aku nggak nangis."

"Bagus, kalau gitu, Papa pergi dulu." Laki-laki itu hendak meninggalkan Yeosang.

"K-Kok pergi, Pa? Terus Mama gimana?" tanya Yeosang.

"Kamu aja jagain. Kan dia Mama kamu," jawab ayah Yeosang dengan santai.

"Tapi-"

Ayah Yeosang langsung memotong ucapan anaknya itu. "Pokoknya kamu aja yang tungguin Mama kamu, Papa mau kerja dulu. Jangan nangis lagi, kamu cowok, Papa nggak pernah ngajarin kamu untuk cengeng."

Yeosang pun hanya bisa menatap kepergian ayahnya itu. Lalu Yeosang terduduk di kursi dan kembali menangis. Untung saja Jongho dan Wooyoung langsung menghampiri Yeosang.

"Yeosang, it's okay," ucap Wooyoung sambil memeluk tubuh Yeosang.

"G-Gue cengeng... hiks...," balas Yeosang.

Wooyoung langsung menggeleng. "Lo ga lemah, Yeosang, gue juga nangis kok pas denger kabar itu."

Yeosang mengeratkan pelukannya. "G-Gue takut, Yong."

Wooyoung mengelus pelan punggung Yeosang. "Kita berdoa yang terbaik ya."

Wooyoung ingin ikut menangis bersama Yeosang, namun ia mencoba kuat agar dapat menenangkan sahabatnya itu.

"Sang, tadi katanya ibu lo megang ini sebelum dia kecelakaan," ucap Wooyoung lalu memberikan sebuah kotak yang bagian luarnya sudah kotor itu, namun bagian dalamnya masih cukup terlindungi.

Yeosang mengambil kotak tersebut dan ia melihat sebuah kertas disana. Matanya pun membaca tulisan yang tertera di kertas itu.

Dear, Yeosang (a.k.a Ocang)

Happy Birthday, My Sunshine ♡
Kamu udah gede ya, tapi akan selalu jadi bayi Mama.
Bahagia terus ya, Nak.

Love, Mama

Tangis Yeosang pun smakin menjadi-jadi. Wooyoung pun langsung merangkul sahabatnya itu. Lalu Yeosang perlahan membuka kotak tersebut dan melihat kue kesukaannya.

"Y-Yong... hiks..."

"Kenapa?"

"M-Mungkin seharusnya g-gue nggak minta... hiks... Mama beli k-kue ini," ucap Yeosang. "I-Ini salah gue."

Wooyoung menggeleng. "Jangan salahin diri lo, Sang, kan ibu lo juga yang mau beliin ini."

"T-Tapi gue tetep s-salah..."

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang