9 : Falling

4.2K 643 164
                                    

"OCANGGG!!!"

Suara teriakan Wooyoung memenuhi kelas yang hanya. Kelas baru saja diisi oleh beberapa anak, termasuk Wooyoung yang baru saja menyambut kedatangan Yeosang.

"Tumben lo dateng pagi," ucap Wooyoung.

Yeosang, masih dengan raut kesalnya. "Disuruh Mama. Katanya Mama mau ke kantor, jadi sekalian nganterin gue."

"Yaudah, gapapa, sekali-sekali lo nggak telat."

Yeosang mendengus kesal. "Gue jarang telat ya."

"Hilih. Guru-guru udah tau banget soal lo yang sering telat."

Yeosang pun hanya diam. Lalu ia duduk di sebelah Wooyoung, dan menidurkan kepalanya di atas meja. Lalu Wooyoung memberikan tumpukkan surat kepada Yeosang.

"Nih, dari para penggemar tercinta," ucap Wooyoung.

Yeosang menggeleng. "Buang aja. Isinya gitu-gitu doang."

"Cih, sombong."

Yeosang tertawa mendengar perkataan Wooyoung. "Maaf ya, Yong. Orang cakep emang biasanya sombong."

"Gue cakep tapi biasa aja tuh," ucap Wooyoung.

"Ya, lo kan ga terkenal kayak gue. Padahal lo yang OSIS tapi gue yang lebih terkenal," balas Yeosang.

Wooyoung mendengus kesal. "Gue masuk OSIS biar nambah pengalaman berorganisasi, bukan biar terkenal."

Yeosang tertawa. "Uyong sepertinya sudah tobat ya. Padahal dulu pas diterima di OSIS langsung senang karena berharap nanti banyak yang minta tanda tangan."

"Au ah! Kesel." Wooyoung pun memalingkan wajahnya.

"EH! Ini ada surat dari Jongho!" seru Wooyoung tiba-tiba.

Mata Yeosang langsung membulat. "Eh? Mana?! Gue mau liat!"

Wooyoung tertawa. "Gantian nama Jongho disebut aja langsung semangat. Kayaknya berharap banget dapet surat dari Jongho."

Yeosang pun menendang Wooyoung hingga tubuh Wooyoung jatuh ke lantai. "Sialan lo, Yong."

Wooyoung pun langsung bangkit dan mendorong Yeosang hingga Yeosang juga jatuh dari kursinya. Yeosang yang tidak terima akan hal itu langsung bangkit lalu menarik rambut Wooyoung. Wooyoung pun melakukan hal yang sama pada Yeosang. Tak lupa mulut mereka yang saling mengeluarkan kata-kata umpatan.

"WOI! MASIH PAGI!"

Sebuah suara menghentikan acara 'jambak-jambakan' Yeosang dan Wooyoung. Kedua laki-laki manis itu menoleh dan melihat sosok Jongho yang sudah berdiri di depan mereka.

"Ngapain lo ke kelas gue?" tanya Yeosang dengan nada tidak suka. Yeosang masih kesal karena acaranya itu diganggu oleh Jongho.

"Masih pagi, Sang, jangan marah-marah. Lo udah tua nanti malah makin tua," ucap Jongho.

Yeosang membulatkan matanya. "Maksud lo apa, anjing?! Mentang-mentang lo lebih muda dari gue!"

Yeosang pun mencoba menarik rambut Jongho. Cukup sulit karena rambut Jongho yang masih pendek dan belum tumbuh lagi sejak dipotong oleh Bu Jihyo.

Yeosang pun cemberut. "Rambut lo masih pendek pula."

Jongho tertawa. "Udah, jangan ngambek-ngambek terus. Masih pagi juga."

Lalu Jongho pun mengalihkan tatapannya ke Wooyoung. Tangan Jongho pun memberikan sebuah berkas ke Wooyoung. "Nih. Kerjain yang bener ya."

Wooyoung mengangguk dan menerima berkas tersebut.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang