5 : His Parents

4.1K 714 142
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Yeosang masih berada di rumah Jongho. Yeosang sudah meminta izin kepada orangtuanya kalau dia sedang bermain di rumah temannya.

"Sang, lo pulang kek," ucap Jongho yang sudah tidak tahan dengan keberadaan Yeosang.

"Nanti. Masih seru nonton nih. Ho, ambilin air dong." Yeosang menyodorkan sebuah gelas kepada Jongho.

Jongho menatap jengkel Yeosang. "Ambil sendiri."

"Kak, ambilin napa, lo kan udah bi-"

Ucapan Beomgyu langsung dipotong oleh Jongho. "Iya, gue udah bikin Yeosang nangis tadi. Udah berkali-kali lo pake alasan itu. Sini, gue ambilin."

Jongho pun mengambil gelas yang ada di tangan Yeosang.

Inilah yang membuat Jongho ingin Yeosang pulang. Sejak tadi Yeosang selalu menyuruh Jongho melakukan sesuatu, entah mengambilkan makanan, atau mengambilkan air, dan lainnya. Beomgyu juga malah mendukung perkataan Yeosang dan menyuruh Jongho menuruti Yeosang dengan alih-alih Jongho sudah membuat Yeosang menangis.

Disaat Jongho sedang mengisi gelas Yeosang dengan air, ia mendengar pintu rumahnya diketuk. Jongho pun langsung membuka pintu tersebut.

"Eh, Ma, Pa." Jongho melihat kedua orangtuanya.

Ibu Jongho menyodorkan sebuah plastik. "Nih, lauk untuk makan malam. Siapin makan sana."

Jongho mengangguk dan mengambil plastik tersebut.

"Mama Papa pulang tuh," ucap Jongho kepada Beomgyu dan Yeosang yang sedang fokus menonton.

Ucapan Jongho membuat mata Beomgyu dan Yeosang membulat. Dengan cepat Beomgyu langsung mematikan laptopnya karena film yang mereka tonton sedang menunjukkan adegan ciuman.

"Gyu, gue pulang aja kali ya." Yeosang merapikan penampilannya dan mengambil tasnya.

Sebelum Beomgyu menjawab, suara ibu Jongho sudah terdengar.

"Kamu siapa?" tanya ibu Jongho kepada Yeosang.

"S-Saya temannya Jongho, tante," jawab Yeosang gugup.

Wajah ibu Jongho terlihat seperti wanita yang tegas. Yeosang merasa takut melihatnya.

Wanita itu justru tersenyum. "Jangan gugup gitu. Bagus deh kalo Jongho ternyata punya temen."

Yeosang bernapas lega.

"Ma, aku punya banyak temen kali, bukan cuma dia doang," ucap Jongho.

"Terus kenapa ga pernah diajak ke rumah? Beomgyu aja udah pernah bawa temennya ke rumah," balas ibunya.

Jongho hanya menaikkan bahunya. "Nggak tau. Males aja ajak mereka."

Ibunya menaikan alisnya. "Kenapa? Kalo yang ini temen spesial ya, Ho?"

Jika saja wanita di depannya bukanlah ibunya mungkin Jongho sudah mengeluarkan kata-kata kasar.

"Gak tau, Ma. Nemu dia di jalan, mukanya kasihan banget."

Beomgyu langsung mencubit lengan Jongho. "Ngomongnya ya, kak."

"Yaudah, ayo makan dulu," ajak ibu Jongho.

"Tan, saya pulang aja, udah malam juga." Yeosang terlihat sudah rapi dan sudah memakai tasnya.

"Tanggung banget, makan aja disini sekalian," ucap ibu Jongho.

"Gapapa, Tan?"

Ibu Jongho mengangguk. Yeosang pun akhirnya duduk di meja makan bersama Jongho dan keluarganya. Jongho duduk di sebelah Yeosang, karena Beomgyu yang menyuruh mereka.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang