14 : Don't Go

3.1K 525 197
                                    

Yeosang sedang sibuk berguling-guling di kasurnya. Hari ini adalah hari libur dan Yeosang merasa sangat bosan. Wooyoung bilang ia sedang sibuk sehingga tidak dapat bermain ke rumah Yeosang. Semua drama Korea terkini juga sudah Yeosang selesaikan.

Yeosang pun hanya menghabiskan waktunya berjam-jam untuk halu dan mendengarkan lagu, memakan cemilan, juga mengobrol dengan Hehetmon.

Namun Yeosang sudah bosan melakukan kegiatan tersebut. Yeosang pun berniat untuk menelepon Jongho dan mengajaknya makan ayam, sekaligus untuk menepati janjinya. Namun sebelum Yeosang memencet tombol telepon, sebuah panggilan telepon dari Wooyoung masuk.

Yeosang langsung mengangkatnya. "Kenapa?"

"Ketemuan yuk? Di Starbucks, gue yang traktir deh."

"Katanya tadi sibuk, gue ajak main kesini malah nggak mau."

"Sibuknya udah selesai. Gue butuh ketemu lo nih, Sang."

"Harus banget di Starbucks?"

"Lagi ngidam kopi soalnya."

"Iya, iya, bumil."

"Gue nggak hamil! Cuma ngidam!"

"Iyain, Yong, sepuluh menit lagi gue kesana. Lo telat, gue tinggal."

"I-"

Yeosang langsung memutuskan hubungan telepon. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan mengganti bajunya. Ia pun segera pergi ke Starbucks menggunakan ojek online, karena motornya masih disita oleh ibunya.

Tak lama, Yeosang pun sampai dan langsung mencari Wooyoung. Untung saja Wooyoung sudah sampai terlebih dahulu.

"Mau ngomong apa?" tanya Yeosang dan memunculkan dirinya secara tiba-tiba di hadapan Wooyoung.

Wooyoung yang kaget pun reflek menjatuhkan ponselnya hingga masuk ke dalam frappuccino miliknya. Frappuccino itu pun tumpah dan membuat Wooyoung menggerutu kesal.

Wooyoung menatap tajam Yeosang. "Hape dan frappuccino gue, bangsat! Lo tuh chat dulu kek pas sampai, bukannya ngagetin gitu."

Yeosang hanya tertawa lalu duduk di depan Wooyoung. "Maaf, Yong, lagian masih untung gue mau kesini. Hape lo dibersihin aja dulu, nggak bakal mati palingan, kan hape lo bagus."

"Bagus sih bagus, tapi tetep aja bisa rusak," ucap Wooyoung sambil membersihkan sisa-sisa frappuccino dengan tisu.

"Jadi traktir gue nggak, Yong?" tanya Yeosang.

"Males, lo udah bikin minuman gue tumpah," jawab Wooyoung. "Lagian gue cuma bisa disini bentar doang, soalnya masih harus lanjut pergi sama ortu."

"Terus mau ngomongin apa?"

"Anu..." Wajah Wooyoung pun berubah menjadi lebih serius. "Ini serius sih."

Yeosang mulai ketakutan. "Yong, jangan bikin takut dong."

"Gue harusnya bilang ini dua minggu yang lalu, tapi kita lagi sibuk ujian dan pensi," ucap Wooyoung.

"Yong, ada apa sih? Gue takut nih!" Yeosang pun dapat merasakan tangannya mulai bergetar.

Wooyoung menundukkan kepalanya. "Gue mau pindah."

"Hah?" tanya Yeosang yang masih belum bisa mengerti apa maksud Wooyoung.

"Gue harus pindah ke Jepang minggu depan, karena ortu gue pindah kerja kesana," jawab Wooyoung dan menatap Yeosang tepat di matanya.

Yeosang malah tertawa. "Jangan mentang-mentang dikit lagi gue ultah, terus lo bisa prank kayak gini."

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang