1 : Jongho's Revenge

7.9K 1K 1.5K
                                    

Yeosang berjalan menuju kelasnya dengan senyum terpasang di wajahnya. Banyak yang memandang kearahnya, baik laki-laki maupun perempuan. Namun langkah Yeosang terhenti ketika ia merasakan telinganya sedang ditarik dengan kencang oleh seseorang.

"Aduh, sakit, Bu," ucap Yeosang.

Bu Jihyo, yang kini sedang menarik telinga Yeosang, sambil menatap Yeosang dengan tatapan tajamnya.

"Kang Yeosang, berani-beraninya mewarnai rambut, memakai tindik padahal kamu laki-laki."

Yeosang hanya tersenyum. "Orang cakep kan bebas, Bu."

Bu Jihyo semakin mengencangkan tarikan di telinga Yeosang hingga laki-laki itu meringis kesakitan.

"Jika besok Ibu lihat rambutmu masih pirang, akan Ibu botakkin kamu," ancam Bu Jihyo.

"Iya, Bu, maaf. Lepasin dulu dong, Bu."

Setelah itu Bu Jihyo melepaskan tangannya dari telinga Yeosang yang sudah memerah.

"Sana ke kelas kamu."

Yeosang menunduk mengulurkan tangannya. "Salim dulu, Bu."

"Nggak perlu. Saya sudah males lihat muka kamu."

Yeosang memutar bola matanya, untung saja tidak terlihat Bu Jihyo. "Padahal muka saya sempurna gini, Bu."

"Kang Yeosang!" Bu Jihyo hendak memukul Yeosang, namun laki-laki itu sudah kabur terlebih dahulu.

Yeosang pun segera berjalan ke kelasnya. Ia melihat pemandangan yang sudah biasa baginya. Tempat duduknya kini dipenuhi dengan berbagai surat penggemar di mejanya. Ada juga yang menaruh cokelat atau makanan lainnya.

"Woi!" seru seseorang dari belakang Yeosang. Yeosang menoleh, dan melihat Wooyoung.

"Ambil tuh surat-surat cinta lo, sampe ke meja gue," ucap Wooyoung.

"Ya maaf, biasalah, orang famous gitu," balas Yeosang.

Wooyoung hanya memukul pelan kepala Yeosang. "Ambil tuh surat-surat lo."

Yeosang menggeleng. "Buang aja. Males gue. Paling isinya gitu-gitu doang."

"Dih, jahat lo." Wooyoung pun membantu Yeosang mengambil surat-surat yang berada di meja Yeosang.

"Daripada gue simpen di rumah, numpuk."

"Hmm."

Setelah itu Wooyoung menyodorkan surat-surat itu kepada Yeosang. "Nih, Cang, buang di luar sekolah aja, kalo buang disini nanti fans-fans lo bisa liat."

Yeosang mengangguk. Lalu pandangan jatuh kepada salah satu kotak berwarna merah muda di mejanya. Di kotak itu tertempel stiker berbentuk hati. Terdapat kertas juga yang menempel di kotak tersebut.

Untuk Kang Yeosang Tersayang

Yeosang pun membuka kotak tersebut.

"AAAAA!!!"

Yeosang menjerit ketika melihat sebuah laba-laba yang cukup besar keluar dari kotak itu. Yeosang reflek melempar kotak tersebut.

"Yeosang? Lo kenapa?!" tanya Wooyoung panik saat melihat Yeosang berteriak.

Yeosang langsung bersembunyi di balik tubuh Wooyoung.

"Woo, itu, t-tolongin gue." ucap Yeosang sambil menunjuk ke arah laba-laba yang kini berada di mejanya.

Alih-alih membantu menyingkirkan laba-laba tersebut, Wooyoung malah ikut berteriak dan memeluk Yeosang. Yeosang lupa bahwa sahabatnya ini juga penakut sepertinya.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang