7 : Injury

4.5K 711 370
                                    

Yeosang sedang mengendarai motornya menuju rumahnya. Tiba-tiba saja ada sebuah peringatan di tengah jalan.

'JALAN INI DITUTUP SEMENTARA'

"Lah? Kok ditutup sih?!" Yeosang kesal ketika membaca tulisan tersebut.

Ia pun bertanya ke salah satu laki-laki yang berada di daerah itu. "Pak, ini jalan kenapa ditutup ya?"

"Itu, dek, ada yang mau nikahan," ucap laki-laki itu.

Yeosang mengangguk. "Makasih ya, Pak." Lalu Yeosang memutar balik arah motornya.

"Nikahannya nggak bisa di tempat lain apa ya, gue kan nggak tau jalan lain buat ke rumah." gerutu Yeosang.

Ia pun mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi Google Maps untuk mencari jalan alternatif menuju rumahnya. Yeosang pun mengendarai motornya mengikuti arah yang diberikan oleh Google Maps.

Yeosang terus mengendarai motornya, hingga ia tiba-tiba sampai ke sebuah jalan yang sempit dan sepi. Tidak ada rumah disitu dan Yeosang dapat merasakan aura menyeramkan di daerah tersebut.

Yeosang pun mencoba menepis seluruh rasa takutnya dan kembali mengendarai motornya. Namun Yeosang memang dasarnya memang penakut, ia pun langsung mempercepat laju motornya.

"HUAA!"

Yeosang reflek berteriak dan mengerem motornya ketika melihat sebuah batu bata terlempar di depannya. Untung saja batu bata tersebut tidak mengenai tubuhnya.

"Siapa lo?!"

Tiba-tiba sebuah suara laki-laki terdengar. Tak lama, segerombol laki-laki muncul tepat di hadapan Yeosang. Seragam mereka tampak berantakan. Salah satu laki-laki menghampiri Yeosang.

"Lo anak mana?" tanya laki-laki tersebut.

Laki-laki itu menatap tajam Yeosang. Yeosang tidak menjawab pertanyaan laki-laki itu.

Yeosang terlalu takut.

"Gue tanya sekali lagi. Lo anak mana?!" Laki-laki itu menarik kerah Yeosang.

"Chan, jangan terlalu kasar." Tangan laki-laki yang bernama Chan itu ditahan oleh temannya. "Lo bisa liat sendiri dari seragamnya kalo dia itu anak sekolah Treasure, musuh kita."

"Enaknya diapain nih, ho?" tanya Chan kepada temannya yang bernama Minho.

Minho hanya mengangkat bahunya. "Lo kan pemimpinnya. Harusnya lo yang menentukan mau diapain. Tapi menurut gue jangan terlalu kasar. Lagian dia keliatannya kayak anak culun gitu."

Tiba-tiba temannya yang bernama Changbin berbicara. "Dia bukan anak culun. Dia tuh salah satu anak famous di sekolahnya."

"Lo kenal dia, Bin?" tanya Chan.

Changbin mengangguk. "Kang Yeosang. Dulu gue SMP bareng sama dia. Gue pernah nembak dia depan banyak orang tapi teganya dia malah nolak gue."

"Keterlaluan, Bin." Chan lalu menatap Yeosang dan menampakkan senyuman jahatnya. "Ternyata anak-anak Treasure brengsek semua ya."

Lalu Chan menarik Yeosang hingga Yeosang jatuh dari motornya. Motor Yeosang juga terjatuh dan ponselnya terlempar. Yeosang meringis kesakitan ketika merasakan kulitnya yang tergores permukaan jalan.

Changbin pun berlutut hingga posisinya wajahnya sejajar dengan wajah Yeosang. Ia melepas paksa helm yang dipakai Yeosang.

"Masih cantik aja lo, Sang," ucap Changbin dan memegang wajah Yeosang.

"C-Changbin?"

"Ternyata lo masih inget gue ya."

"M-Maaf, B-Bin." Yeosang terdengar sangat ketakutan.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐑 𝐇𝐀𝐓𝐄 || 𝐉𝐎𝐍𝐆𝐒𝐀𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang