10. Sederhana

1.4K 81 0
                                    

"Nah sekarang ayo jelasin." Ujar Hyuga tiba-tiba.

Lalu Rachel menceritakan semuanya, dimulai dari dia ingin menyusul Agatha, menemukan benda yang jatuh milik seseorang, menemukan Agatha tergeletak di gudang, dan dipergoki sedang berada di gudang oleh mahasiswi. Rachel menahan tangisnya ketika menceritakan semua itu.

"Kenapa semua orang menuduhku? Aku gak bersalah. Bahkan disini aku udah jadi korban dua kali. Kehilangan Agatha, dan sekarang dituduh sebagai orang yang udah nyelakain sahabatnya sendiri?!" Ujar Rachel sambil terisak.

Hyuga hanya bisa diam. Dia menarik Rachel ke dalam pelukannya dan menenangkannya. Setelah dirasa sudah tenang, Hyuga menguraikan pelukan mereka.

"Udah jangan nangis lagi. Kamu jadi keliatan jelek." Ucap Hyuga bohong. Sebenarnya saat Rachel menangis, Hyuga merasa gemas dan kasihan.

Rachel mengerucutkan bibirnya.
"Hyuga jahat!" Ujar Rachel sambil melipat kedua tangan di dada.

"Gak papa jahat, yang penting kamu sayang." Ucap Hyuga datar.

Rachel terkejut, jantungnya berdegup sangat cepat, pipinya memanas.
"Siapa yang sayang??!! Enggak!!!" Teriak Rachel.

"Oh. Gitu." Ucap Hyuga sambil nyengir. Jelas sekali Hyuga tidak percaya dengan Rachel, karena memang kenyataannya Rachel sayang dengan Hyuga. Eh? Jika mengingat perasaan Rachel kepada Hyuga, membuat Rachel jadi malu sendiri.

Rachel ingin membalas, tapi tidak tahu harus membalas apa. Jadi dia hanya diam.

"Terus aku harus gimana sekarang?" Tanya Rachel.

"Gimana apanya?" Tanya Hyuga balik.

"Yaah...semua orang kan gak percaya sama aku, jadi aku harus gimana?" Tanya Rachel pasrah.

"Aku percaya kok sama kamu. Kamu gak usah peduli apa kata mereka. Yang terpenting sekarang, kita cari tau dulu siapa yang udah nyelakain temenmu itu." Ujar Hyuga.

"Agatha namanya."

"Ya pokoknya itulah." Ucap Hyuga.

Rachel hanya menggelengkan kepalanya. Hyuga memang tidak terlalu peduli pada hal-hal yang bukan urusan dia.

"Tapi gimana kita tau siapa pelakunya?" Tanya Rachel.

"Kita selidikin, dari CCTV kampus kita. Kalo bisa kita balik lagi ke tempat kejadian untuk cari beberapa petunjuk." Ucap Hyuga.

"Ha? Gimana caranya kita bisa liat monitor CCTV? Kan itu pasti dijaga." Rachel terlihat tidak percaya sepenuhnya dengan Hyuga.

"Tenang aja. Kamu percaya kan sama aku?" Kata Hyuga.

Rachel sempat ragu-ragu, tapi akhirnya dia mengangguk.

"Yaudah, karena kamu udah jelasin, mendingan kita beli baju aja." Ujar Hyuga.

"Hah....??? Beli baju??? Shopping??" Kata Rachel, masalahnya dia ingin kuliah.

Hyuga mengangguk.

"Tapi bukannya kita harus kuliah?" Tanya Rachel.

"Gak usah, kalo ada pelajaran yang enggak kamu ngerti, tanya ke aku aja."

"Emang kamu bisa?"

Jleb.

"Kamu ngira aku bodoh?" Ucap Hyuga sedikit tersinggung.

"Eh? Enggak, maksudnya, aku takutnya kamu kerepotan ngajarin aku." Jawab Rachel cepat.

Hyuga menghela napas.
"Gak kok. Tenang aja, aku yakin kamu bakal lebih ngerti kalo diajarin sama aku."

"Lagipula kamu anak beasiswa kan?" Lanjutnya.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang