Rachel sekarang berada di rumahnya. Brian mengantarnya pulang setelah mereka ke rumah sakit untuk mengecek keadaan masing-masing. Selama itu juga Rachel diam, dia hanya berbicara saat perawat menanyakan keadaannya. Brian juga tidak banyak bicara, dia tidak ingin menganggu adiknya.
Saat pulang, Brian dan Rachel langsung dilontarkan berbagai pertanyaan oleh Mamah Ellen yang sudah khawatir menunggu di ruang tamu. Mamah Ellen khawatir karena kedua anaknya pulang larut malam dengan kondisi luka-luka walaupun sudah diobati. Brian menjawab bahwa mereka jalan-jalan terlebih dahulu setelah pulang dari rumah temannya Rachel, dan tidak sengaja mengalami sedikit kecelakaan.
Brian juga sempat memberikan penjelasan kepada polisi tentang situasi yang telah terjadi. Agatha masih dalam proses pencarian, sedangkan Alan dan Randy sudah dalam proses pengadilan.
Dan sekarang Rachel baru selesai mandi, dia melihat jam dinding di kamarnya. Sudah pukul 10 malam. Rachel berbaring di tempat tidurnya, tatapannya kosong. Dia masih belum rela dengan kepergian Hyuga. Matanya mulai berair lagi jika mengingat orang yang dia sayangi telah pergi meninggalkannya. Tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamarnya.
"Rachel, ini kakak, boleh masuk?" Kata Brian darii balik pintu. Rachel segera menghapus air matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"Masuk aja kak. Pintunya gak dikunci." Jawab Rachel.
Pintu terbuka memperlihatkan Brian yang sedang membawa nampan berisikan makanan.
"Kamu makan dulu, dari siang kamu belom makan kan?" Brian meletakkan nampannya di nakas samping tempat tidur Rachel.
"Iya kak." Jawab Rachel. Tetapi, terlihat dari matanya yang enggan untuk menyentuh makanannya.
Brian menghela napas, lalu mengambil mangkok berisikan bubur ayam kesukaan Rachel. Dia menyendokkan buburnya dan mengarahkannya ke mulut Rachel.
"Buka mulut kamu." Ujar Brian.
Rachel menatap Brian.
"Aku bisa sendiri kak."Rachel hendak mengambil sendok yang dipegang Brian, tetapi dengan cepat Brian menjauhkan tangannya agar sendoknya tidak diambil Rachel.
"Enggak, kakak yang nyuapin kamu." Ujar Brian.
Rachel tidak membantah, dia sedang malas berdebat. Jadi dia hanya menurut, dan membuka mulutnya. Brian memasukkan buburnya kedalam mulut Rachel. Tidak ada yang berbicara, hanya suara sendok yang terdengar dan suara Rachel yang sedang mengunyah. Akhirnya buburnya habis, Brian memberikan air minum kepada Rachel. Selesai minum, Rachel kembali memberikan gelas yang sudah kosong kepada Brian.
"Sekarang kamu istirahat dulu, besok gak usah kuliah, kakak udah izin ke dosen kamu." Ujar Brian.
Rachel hanya mengiyakan perkataan Brian, karena dia juga malas untuk pergi ke kampus. Rachel berbaring lagi di tempat tidurnya. Brian mengecup kening Rachel.
"Selamat tidur cantik, mimpi indah." Ujar Brian lalu pergi keluar kamar Rachel untuk membiarkan adiknya istirahat.
Rachel tidak langsung tidur, dia hanya menatap kosong langit-langit kamarnya. Di pikirannya saat ini hanya ada satu orang. Hyuga. Dia mengingat-ingat kembali pertemuan pertama mereka. Rachel tersenyum saat mengingat kebersamaannya bersama Hyuga. Dia juga langsung sedih saat dia dengan bodohnya mencurigai Hyuga yang berniat menolongnya. Rachel menyesal tidak meminta maaf kepada Hyuga karena sudah tidak percaya kepadanya. Dia menyesal karena tidak ada di sisi Hyuga saat Hyuga menbutuhkannya.
Dia sangat berharap tuhan memberinya kesempatan satu kali lagi agar dirinya dipertemukan dengan Hyuga. Rachel terus berpikir hingga dirinya lelah dan terlelap di tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Little Girl
Roman pour AdolescentsHyuga merupakan orang kaya yang memiliki banyak perusahaan di berbagai negara. Dia sangat terkenal. Di kuliahnya pun tak ada yang tidak mengenalinya, karena ketampanan dan kekayaannya. Banyak perempuan yang mau mendekatinya, tetapi sikapnya yang din...