23. Kejutan

859 53 1
                                    

Rachel sekarang sedang berjalan-jalan sambil bersenandung. Suasana hatinya sedang baik, karena skripsinya diterima. Dan sebentar lagi dirinya akan menerima gelar sarjana. Rachel memang berencana hanya kuliah sampai S1. Rachel ingin langsung bekerja dan membuka bisnisnya sendiri. Seperti papanya.

Dan yang membuatnya tambah senang, sebentar lagi dirinya akan bertambah satu tahun. Yap, Rachel akan segera ulang tahun ke-20. Padahal rasanya baru kemarin dia masuk kuliah, tapi sekarang dia sudah harus memakai toga wisuda. Dia pasti akan merindukan perpustakaan, kampus, kantin, kelas, dan taman yang ada di kampusnya.

Dan yang terpenting, dia tidak akan melupakan kenangan bersama teman-temannya semasa di kampus. Sudah 3 tahun berlalu, tetapi dia masih merindukan dua orang yang sangat dia sayangi tetapi telah pergi meninggalkannya. Saat Rachel sedang menikmati cuaca yang cerah di taman kampusnya, tiba-tiba ada yang mengangetkannya dari belakang.

"Weyy....bengong aja lu tong." Ujar seseorang yang telah menepuk pundak Rachel cukup keras.

"Athaya....kaget banget aku." Ucap Rachel sambil memegangi dadanya karena terkejut.

"Hehe, maap." Athaya hanya nyengir sambil membuat tanda V menggunakan tangannya. Sedangkan Rachel hanya menatap sebal kearah Athaya karena sudah menghancurkan suasana tenang hatinya.

"Ututu.....masa yang mau lulus mukanya cemberut gitu siihh...nanti malah gak jadi lulus lohh." Ujar Athaya.

"Idih, mana bisa begitu, kalo lulus mah lulus aja." Protes Rachel.

"Iya iya, bercanda, btw, selamat ya, lo cepet juga lulusnya, bisa nyelesain kuliah cuma 3,5 tahun. Gak kayak si Reno, udah 6 tahun, masih kagak lulus-lulus, heran gue, kerjaannya main terus, kagak sayang apa tuh duit." Ucap Athaya yang malah sebal dengan ucapannya sendiri.

Rachel hanya terkekeh.
"Udah-udah, oh iya, kamu nanti ada waktu gak?"

"Emangnya kenapa?"

"Aku pengen aja kamu jalan. Gimana? Kamu udah gak ada kelas kan?" Rachel bertanya dengan penuh harapan.

Athaya hanya diam sejenak, lalu menggeleng.
"Maaf, aku ada kerja kelompok."

Rachel hanya mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah, gak papa, lama gak?"

Athaya berpikir sejenak.
"Gak tau deh, kayaknya iya sih."

Rachel mengangguk pelan.
"Terus sekarang kamu mau ngapain? Kalo masih senggang kita jalan-jalan dulu yuk, bentar aja."

Athaya menepuk jidatnya.
"Oh iya, aku kan ada tugas. Maaf ya Chel, ini penting banget, kapan-kapan aja ya."

"Hah? Oohh...oke, bye." Rachel melambaikan tangannya saat Athaya mulai berlari menjauh sambil membawa tasnya.

Rachel menghela napas.
"Haahh...yaudah deh, aku ke perpustakaan aja kalo gitu."

***
Hari kelulusan.

Rachel sudah siap dengan baju batiknya, dia sekarang terlihat sangat cantik dengan batik biru lengan pendeknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang