Budayakan vote and comment 😊🙏
--------------------------------------------------------------Alvin sedang berlari-lari mengelilingi taman hiburan yang sangat luas itu, dan mengecek setiap toilet terdekat. Untungnya dia membawa peta yang sudah disediakan untuk para pengunjung tadi di kasir saat mereka masuk. Dan saat dia mengecek setiap toilet perempuan, untungnya tidak ada seorangpun disana karena memang semua pengunjung sudah berjalan kearah pintu keluar. Jadi dia tidak perlu merasa sungkan ataupun dimarahi saat masuk ke dalam sana.
Alvin sudah mengecek hampir seluruh toilet, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Athaya. Tinggal beberapa toilet lagi, tapi jaraknya cukup jauh. Rasanya mustahil jika Athaya harus pergi jauh-jauh hanya untuk pergi ke toilet, padahal ada banyak toilet di dekat wahana yang mereka mainkan terakhir kali. Tapi Alvin tidak menyerah, dia terus berlari untuk ke toilet selanjutnya. Di toilet berikutnya, dia tidak dapat menemukan Athaya. Alvin sudah mencoba memanggil nama Athaya berkali-kali, tapi tidak ada jawaban.
"Kepada pengunjung bernama Athaya, pengunjung bernama Athaya. Harap segera pergi ke bagian informasi, ditunggu oleh temannya Rachel. Saya ulangi....."
Selagi suara dari speaker menggema memenuhi taman hiburan tersebut. Alvin terus berlari mencari Athaya sambil meneriaki namanya. Alvin sempat melihat ke petanya, tersisa 2 toilet lagi. Di toilet yang pertama tidak ada seorangpun, jadi Alvin segera bergegas ke toilet selanjutnya. Saat dia bergegas ke toilet terakhir yang ada di tempat itu, dia sempat mendengar pembicaraan salah satu pengunjung yang berjalan kearah yang berlawanan dengan Alvin.
"Eh, tadi lu denger suara minta tolong gak pas di toilet?" Tanya salah satu pengunjung kepada temannya.
"Ih iya, gue kira cuma gue doang yang denger, serem banget gila." Jawab temannya.
"Iya."
Alvin yang mendengar hal tersebut langsung mendapat perasaan yang tidak enak, dia berpikir bahwa suara yang dimaksud oleh pengunjung tersebut adalah suara Athaya. Berarti Athaya sedang berada dalam bahaya. Alvin langsung berlari kencang kearah toilet yang paling terakhir di tempat itu, dan mengecek ke dalam toilet tersebut. Tapi tidak ada suara yang dimaksud oleh pengunjung tersebut.
Alvin sudah cukup lelah karena dia berlari mengelilingi tempat hiburan tersebut, tapi dia tetap meneriaki nama Athaya. Saat beberapa panggilan, tiba-tiba Alvin mendengar suara minta tolong. Alvin terkejut dan segera mendatangi kearah sumber suara. Ternyata itu berada di belakang toilet, tepatnya dari dalam gudang. Alvin berusaha masuk tapi tidak bisa, pintunya terkunci. Alvin mengetuk-ngetuk pintu gudang tersebut.
"Halo, ada orang di dalem?"
"A-Alvin." Jawaban lirih terdengar di telinga Alvin.
Dan itu berhasil membuat Alvin membelalakkan matanya, itu karena dia mengenal suara yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Athaya?!! Itu beneran lo Ya??!"
"Alvin, tolongin gue, disini dingin." Lirih Athaya.
"I-iya Ya, bentar." Alvin bingung dan mencari cara untuk membuka pintu ini. Dan yang terpikirkan oleh Alvin cuma satu.
Dobrak.
"Ya, lo bisa jauh-jauh dari pintu gak? Soalnya pengen gue dobrak." Teriak Alvin.
Alvin menunggu beberapa saat sebelum dia teriak.
"Gue dateng ya!"
Lalu dia dobrak dengan seluruh tenaga yang tersisa. Dan berhasil. Disitu dia melihat Athaya yang sedang duduk dengan lemas bersandar ke dinding. Kondisinya basah kuyup, dan tangan beserta kakinya diikat. Alvin langsung menghampiri Athaya yang kesadarannya sudah mulai menipis. Dari jarak sedekat ini Alvin juga bisa melihat bekas kemerahan bahkan hampir memar di bagian lehernya Athaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Little Girl
Teen FictionHyuga merupakan orang kaya yang memiliki banyak perusahaan di berbagai negara. Dia sangat terkenal. Di kuliahnya pun tak ada yang tidak mengenalinya, karena ketampanan dan kekayaannya. Banyak perempuan yang mau mendekatinya, tetapi sikapnya yang din...