19. Pertarungan

948 56 2
                                    

"Agatha?"

Yap. Perempuan yang baru saja muncul adalah orang terdekat Rachel. Agatha.

"Kenapa? Kaget?" Tanya Agatha dengan seringainya yang sudah seperti orang gila.

"Ko, kok kamu bisa ada disini?"

Agatha hanya menghela napas.
"Sebenernya, yang di UGD itu bukan gue, tapi kembaran gue." Agatha lalu tertawa.

"Kembaran? Sejak kapan kamu punya?" Tanya Rachel. Selama dia berteman dengan Agatha, dia tidak pernah tahu bahwa Agatha mempunyai kembaran. Dan Agatha juga tidak pernah menceritakannya.

"Kembaran guebitu udah dikurung sejak dia masih kecil. Dia itu idiot. Gue gak suka dan malu punya kembaran kayak dia. Jadi waktu kecil, gue sering fitnah dia seolah-olah dia itu biang masalah dan akhirnya dia dikurung selama 15 tahun. Terus sekarang, gue butuh dia buat ngejalanin rencana gue, jadi gue tusuk dia di gudang dan buat lo jadi tersangka." Jawab Agatha santai.

Rachel benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Agatha yang dulu selalu tersenyum kepada Rachel, ternyata sangat kejam. Bahkan kepada kembarannya sendiri.

"Tapi ke, kenapa kamu ngelakuin ini semua? Apa salah aku?" Lirih Rachel yang sudah tak kuasa menahan air matanya.

"Apa salah lo?" Agatha mengulangi pertanyaan Rachel dan mendekati Rachel.

"Lo tanya apa salah lo? Lo gak tau, apa kesalahan lo?!" Bentak Agatha lalu mencapit kedua pipi Rachel menggunakan tangannya dengan kencang sehingga Rachel meringis kesakitan.

"Lo tau gak sih, selama kita temenan, lo itu selalu dapet perhatian lebih, lo disukain banyak orang, lo pinter, baik, cantik, semua orang suka sama lo." Teriak Agatha sambil menghempas wajah Rachel dengan kasar.

"Makanya, gue diem-diem, selalu nyebarin gosip gak bener tentang lo."

Rachel tidak percaya. Dulu Rachel memang suka dibully tanpa alasan yang jelas, tetapi Agatha lah yang dulu selalu menolongnya. Tetapi ternyata Agatha yang menyebabkan dirinya dibully.

"Gue kira dengan lo dibully kayak gitu lo gak bakalan ngelunjak lagi. Tapi nyatanya? Sekarang lo dengan lancangnya ngambil cowok yang gue suka!" Bentak Agatha.

Rachel terkejut. Siapa? Jangan bilang....

"Hyuga?" Tanya Rachel.

Agatha tersenyum. Tapi senyum yang biasanya dulu dia perlihatkan kepada Rachel, sekarang malah terlihat menyeramkan di mata Rachel.

"Iya, bener banget." Jawab Agatha.

"Kamu kenapa gak bilang kalo kamu suka sama dia? Kalo kayak gitu, aku gak bakal pacaran sama dia. Lagipula, kita itu sebenernya cuma pacaran boongan." Jawab Rachel. Walaupun mereka berdua pacaran bohongan, tetapi sebenarnya Rachel memang menyukai Hyuga.

"Gue gak peduli! Yang penting, sekarang gue semakin yakin buat ngehancurin lo."

Tubuh Rachel bergetar. Dia takut, sangat takut.

"Kira-kira gimana ya, reaksi keluarga lo kalo anak perempuan tersayang mereka mati mengenaskan? Tapi gue lebih penasaran dengan reaksi orang-orang kalo tau kamu mati. Mungkin mereka bakal seneng banget karena seorang pembunuh di kampus mereka udah mati." Ujar Agatha.

Rachel tidak mampu berkata-kata lagi. Apa dia akan mati sekarang? Rachel sudah pasrah. Tapi dia tidak ingin mati dan dikenang sebagai pembunuh oleh banyak orang. Lagipula, bagaimana reaksi ibu dan kakaknya jika mereka tahu bahwa dirinya sudah mati? Pasti mereka akan sangat sedih. Lalu tiba-tiba, terbesit sosok Hyuga yang sedang tersenyum kearahnya.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang