Keesokan paginya.
Rachel bangun seperti biasa, kali ini dia ingin langsung menghubungi Athaya untuk menanyakan kabarnya. Rachel segera mengambil ponselnya dan mencari kontak yang bertuliskan "MyThaya" dan segera menelponnya. Tak lama panggilan pun dijawab.
"Hai Ya." Sapa Rachel dengan riang.
"Oh, hai Chel." Balas Athaya dengan suara serak.
"Kamu udah mendingan?" Tanya Rachel yang tidak yakin dengan pertanyaannya sendiri setelah mendengar suara Athaya.
"Ya, aku udah mendingan."
"Kamu tidur nyenyak tadi malem?"
"Emm....ya, lumayan."
"Tapi suara kamu kok serek banget?"
Tak ada jawaban untuk beberapa saat.
"Sebenernya tadi malem aku gak bisa tidur.""Loh? Kenapa?? Kamu masih sakit??" Tanya Rachel khawatir.
"Emm....enggak cumaa...."
"Cuma?"
"Hehe, enggak kok, emang lagi gak bisa tidur aja, kadang juga suka begini, tapi aku udah sehat kok."
"Ooh....oke, kalo aku ke rumah kamu, boleh gak?"
Lagi-lagi tak ada jawaban selama beberapa saat.
"Maaf Chel, gak bisa."
Rachel mengangguk, walaupun Athaya tidak bisa melihatnya.
"It's okay, you not have to be sorry, aku ngerti kok."
Ya, Rachel memang belum pernah masuk ke dalam rumah Athaya. Pertama kali dia kesana saat Rachel masuk ke dalam kamar Agatha untuk mengecek barang-barangnya. Saat itu, Rachel mengira Agatha-lah yang masuk ke dalam rumah sakit karena kasus penusukan yang melibatkan dirinya. Rupa-rupanya, kembarannya-lah yang ditusuk sendiri oleh Agatha. Yang tak lain dan tak bukan adalah Athaya. Setiap Rachel ingin pergi ke rumah Athaya, entah karena ingin menjenguk saat Athaya sakit ataupun dikarenakan urusan lain. Pasti Athaya selalu minta maaf dan mengatakan bahwa dia tidak bisa, Rachel mengerti hal itu.
Itu adalah privasinya, dan Rachel tidak berhak memaksa Athaya untuk mengizinkannya datang ke rumah dia. Walaupun Rachel juga penasaran kenapa, tapi dia akan mencoba untuk tidak bertanya. Selain karena itu adalah privasi, Rachel yakin pertanyaannya itu tidak akan dijawab oleh Athaya. Jadi setiap kali mereka bertemu jika tidak di rumah Rachel, di tempat lain.
"Oke, kalo gitu, kamu istirahat yang bener ya."
"Hm."
"Byee...."
"Byee...."
Lalu panggilan berakhir. Rachel menaruh kembali ponselnya di atas nakas dekat tempat tidurnya, dan segera mandi untuk menyegarkan dirinya di pagi hari ini.
***
Di sisi lain.
Athaya merasa sedikit merasa bersalah karena harus menyembunyikan hal ini kepada Rachel. Bagaimanapun juga, urusan ini menyangkut Rachel dan Agatha sempat menjadi sahabatnya. Jadi Rachel berhak mengetahui hal ini. Tapi dia juga harus menepati janji untuk tidak memberitahu siapapun jika Agatha menelponnya tadi malam.
Walaupun sebenarnya banyak pertanyaan yang muncul di benak Athaya tentang kejadian di taman hiburan beberapa waktu lalu. Dirinya ingin menanyakan hal tersebut kepada Agatha, tapi Athaya takut menyinggung Agatha jika hal itu tidak benar. Apalagi mereka sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun, baru bertemu tapi sudah dituduh yang macam-macam bukan hal yang mengenakkan bukan? Tapi Athaya tetap penasaran dengan hal itu. Jadilah dia menelpon nomor Agatha, untungnya tadi malam dia sudah menyimpan nomor Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Little Girl
Novela JuvenilHyuga merupakan orang kaya yang memiliki banyak perusahaan di berbagai negara. Dia sangat terkenal. Di kuliahnya pun tak ada yang tidak mengenalinya, karena ketampanan dan kekayaannya. Banyak perempuan yang mau mendekatinya, tetapi sikapnya yang din...