Budayakan vote and comment 🙏🙏
--------------------------------------------------------------Sudah beberapa hari sejak kejadian itu. Rachel selalu berusaha menghubungi Athaya, tapi tidak dijawab. Bahkan Rachel sampai ke rumahnya walaupun hanya sebatas di depan gerbangnya saja. Tapi Athaya tidak ingin bertemu dengan Rachel juga.
Dan hari ini, Rachel kembali berangkat ke tempat Athaya, tapi dengan tekad yang lebih kuat kali ini. Rachel berpamitan dengan ibunya, lalu pergi berangkat menuju rumah Athaya menggunakan mobilnya.
Sesampainya disana. Rachel meminta agar satpam yang menjaga rumah Athaya, membukakan pintu gerbang untuknya. Tentunya satpam itu tidak langsung membukakan pintunya, dia terlebih dahulu izin ke pihak yang lebih berwewenang. Entah itu kepada kepala pelayan yang menjaga runah tersebut, atau langsung ke majikannya. Tapi karena Sang majikan sedang tidak ada di rumah, jadilah satpam tersebut menghubungi kepala pelayan rumah megah tersebut.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya satpam itu kembali dari pos satpamnya dan menghampiri Rachel. "Mohon maaf non, tapi non gak diizinkan masuk sama pihak yang di dalem."
Rachel terlihat lesu, satpam yang melihat juga merasa sedikit kasihan karena bapak itu tahu bahwa Rachel sudah pernah kesini dan ditolak juga. Tapi satpam itu juga tidak bisa melakukan apa-apa. Satpam itu kira, Rachel akan pergi dari situ. Tapi ternyata Rachel tetap berdiri dan tidak menunjukan tanda-tanda dia ingin pergi dari situ.
Pertamanya satpam yang melihat hanya menghiraukan Rachel, tapi sudah selama 30 menit lebih gadis itu tidak beranjak dari posisinya. Satpam yang melihat merasa kasihan dan menghampiri Rachel.
"Mbanya lagi nunggu apa ya?" Tanya satpam itu.
"Saya bakal tunggu disini sampe temen saya mau ketemu sama saya."
Satpam tersebut hanya dan menghela napas. Lalu dia kembali ke pos satpamnya dan menghubungi kepala pelayan lagi.
"Maaf sir, tapi teman dari nona Athaya tetap tidak mau pergi."
"Suruh dia pergi."
"Sudah saya lakukan, tapi dia tetap tidak mau pergi sir."
Sang kepala pelayan yang sudah berumur setengah abad tersebut hanya menghela napas.
"Ada apa?" Tanya Athaya yang ada di sebelah Si kepala pelayan.
"Maaf nona, tapi teman nona masih berada di luar dan tidak mau pergi."
Athaya hanya terdiam, sebenarnya dirinya juga ingin bertemu dengan sahabatnya. Tapi Athaya takut Rachel akan memberi dia banyak pertanyaan yang Athaya sendiri belum siap menjawabnya. Atau Athaya takut Rachel akan mengetahui perasaannya. Tapi membiarkan sahabatnya di luar begitu saja juga membuat Athaya tidak tega.
"Suruh dia masuk." Ucap Athaya pada akhirnya.
Si kepala pelayan tersebut hanya mengangguk dan memberitahu kepada si satpam. Satpam tersebut langsung menghampiri Rachel yang masih setia berdiri, lalu membuka pintu gerbang menggunakan tombol sehingga pintunya terbuka secara otomatis. Rachel yang melihat langsung merasa senang dan juga lega. Bukan hanya Rachel yang merasa lega, satpam yang menjaga pun ikutan lega karena dia tidak perlu merasa kasihan kepada gados yang satu ini.
"Silahkan masuk." Ucap satpam yang dibalas senyuman lebar dari Rachel.
"Terima kasih pak."
"Sama-sama non, pintu utamanya di sebelah sana, non tinggal lurus aja." Ujar satpam itu sambil menunjuk lurus kearah bangunan megah rumah yang terletak beberapa meter dari gerbang utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Little Girl
Teen FictionHyuga merupakan orang kaya yang memiliki banyak perusahaan di berbagai negara. Dia sangat terkenal. Di kuliahnya pun tak ada yang tidak mengenalinya, karena ketampanan dan kekayaannya. Banyak perempuan yang mau mendekatinya, tetapi sikapnya yang din...