6. Pelakor???

2.1K 110 0
                                    

"Gimana kalo bayarannya dengan cium?"

Muka Rachel memerah. Cium katanya??
Dia pasti sudah gila. Rachel dengan cepat menepis tangan Hyuga dan menarik tangan beserta badannya untuk menjauh dari Hyuga

"Udah gila ya???" Pekik Rachel.

Hyuga hanya tersenyum.

"Gak mau! Dan plis jangan natap aku kayak gitu. Karena muka kamu kayak bapak-bapak pedofil." Kata Rachel.

Hyuga terlihat kesal. Pedofil?? Muka tampan seperti ini mirip pedofil??!!

"Apa katamu?" Tanya Hyuga

Rachel menyadari perkataannya barusan tidak mengenakkan hati dan malah membuat Hyuga marah.

"Eh? Maaf, seharusnya aku gak ngomong kayak gitu." Kata Rachel merasa tidak enak dan agak takut dengan Hyuga.

Hyuga menghela napas.

"Bayarannya jangan itu dong. Gimana kalau uang aja?" Tawar Rachel.

Hyuga menggeleng.
"Aku sudah punya banyak uang." Jawab Hyuga.

"Bagaimana kalau bayarannya dengan cium saja? Apa salahnya dengan cium?" Tanya Hyuga.

Rachel kelihatan gugup, dia tidak pernah mencium atau dicium orang lain, selain keluarganya dan Agatha.

"Kamu belum pernah dicium?" Tanya Hyuga.

"Sudah."

"Dengan siapa?" Tanya Hyuga agak sedikit kaget.

"Mamah, papah, sama Agatha." Kata Rachel.

Hyuga menghela napas.
"Oh. Kirain." Gumam Hyuga.

"Yaudah, yakin gak mau aku cium?"

Rachel mengangguk.

"Gak mau juga kalau aku peluk?"

Rachel mengangguk.

"Kalau gitu, mau jadi babu aku?"

Rachel mengangguk.

Eh? Dia bilang apa tadi?

"Oke. Deal." Kata Hyuga, lalu beranjak menuju parkiran.

"Eh? Tunggu kamu kan belum bayar!" Seru Rachel.

Tiba-tiba ada pelayan yang menghampiri Hyuga sambil membawa secarik kertas yang diduga sebagai kertas yang mengerikan di restoran ini. Yaitu kertas bill makanan. Rachel ingin melihat berapa Hyuga membayarnya, supaya dia tahu total harga semua makanannya berapa.

Tapi bukannya membayar, Hyuga hanya menandatangani kertas tersebut.
Lalu pelayan tersebut pun pergi.

Rachel bingung, kenapa tanda tangan?

Rachel menghampiri Hyuga yang tadi sempat berhenti karena didatangi pelayan.

"Kenapa kamu tanda tangan bukannya membayar?" Tanya Rachel.

"Ya. Aku membayarnya nanti." Ujar Hyuga.

"Ha? Kenapa nanti? Memangnya boleh? Lagipula, apa pelayan tadi percaya kamu akan bayar? Kenapa dia percaya? Memangnya dia tidak akan dimarahi oleh bosnya?"

"Bosnya adalah aku." Jawab Hyuga cepat karena merasa risih dengan pertanyaan berderet yang dilontarkan oleh Rachel.

Rachel tampak kaget.

"Jadi dia pemilik restoran mahal ini?! Berarti...." Batin Rachel.

"Aku tahu!" Seru Rachel.

Hyuga menaikkan sebelah alisnya.

"Tau apa?"

Rachel menyeringai.
"Aku tahu kamu sengaja memilih tempat makan disini karena restoran ini milikmu. Jadi kamu akan mendapat untung." Ujar Rachel.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang