5. Melindungi

2.6K 124 3
                                    

Rachel tersenyum dengan tulus.

"Terima kasih."

Hyuga tertegun untuk beberapa saat sebelum memasang wajah datarnya kembali.

"Kenapa berterima kasih?" Tanya Hyuga.

"Karena kamu udah ngajak aku kesini."

"Jangan geer, aku emang biasanya kesini kalo lagi bosen. Bukan karena kamu." Kata Hyuga.

"Siapa yang bilang karena aku? Aku gak bilang gitu. Kok kamu mikirnya gitu sih. Apa jangan-jangan emang bener ya kamu kesini karena aku...." Goda Rachel, sepertinya dia sudah ketularan jahil karena Agatha.

Hyuga hanya diam dan tetap memasang wajah datarnya.

"Ah gak seru. Wajah kamu terlalu datar." Ketus Rachel.

"Senyum dong."

Hyuga tetap memasang wajah datar.

Rachel cemberut. Tetapi kekesalannya langsung sirna, manakala langit berubah warna.

"Waaahh....Hyuga lihat! Senja!" Seru Rachel, dia sangat antusias.

"Cantiknya..." Ujar Rachel dengan rambut yang diterpa angin sore menjelang malam.

Lagi-lagi Hyuga dibuat kagum oleh kecantikan Rachel.
"Ya. Cantik." Batin Hyuga. Tetapi yang dia maksud bukan senja, melainkan perempuan yang ada di depannya.

Lalu Hyuga tersadar.
"Apa yang kamu pikirkan Hyuga?! Sadar! Ini bukan tujuanmu!" Batin Hyuga yang meronta-ronta.

"Ayo." Ujar Hyuga sambil berjalan menuju pintu.

Rachel menoleh.
"Sudah mau pulang?" Ujar Rachel kecewa, dia masih ingin menikmati indahnya pemandangan diatas gedung yang dinaiki oleh mereka berdua.

"Jangan banyak bicara. Ayo cepat." Tegas Hyuga.

Rachel hanya bisa mengikuti Hyuga dengan langkah terpaksa.

Mereka menuruni tangga dan memasuki lift untuk mencapai lantai dasar. Lalu mereka memasuki mobil dan menuju ke suatu tempat.

"Loh? Ini bukan jalan menuju rumah. Kita mau kemana?" Bingung Rachel ketika jalan yang dilaluinya bukan jalan menuju rumahnya.

"Kita bakal ke suatu tempat." Kata Hyuga.

Baru saja Rachel membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu tapi dipotong oleh Hyuga.

"Aku udah izin ke mamah kamu, jadi tenang aja." Kata Hyuga yang tahu kekhawatiran Rachel.

Mobil berhenti di sebuah tempat yang cukup sepi.

"Tem-"

"Nanti juga tahu." Potong Hyuga.

Rachel hanya menghela napas dan keluar dari mobil. Saat sudah di luar mobil, Hyuga memberikan kain penutup mata kepada Rachel.

"Tutup matamu." Ujar Hyuga.

"Kenapa?" Tanya Rachel, sejak tadi dia sudah dibingungkan dengan tingkah Hyuga.

"Udah pake aja."

Rachel mencoba memasangnya tapi dia tidak bisa.

"Gak bisaa..." Ujar Rachel.

Hyuga menghela napas dan langsung membantu Rachel mengikat kainnya. Jarak diantara mereka cukup dekat. Masalahnya, Hyuga mengikatnya dengan posisi dia di depan Rachel, bukan dibelakang Rachel. Walaupun mata Rachel tertutup, Rachel masih dapat mencium wangi tubuh Hyuga. Hati Rachel berdebar-debar.

Aduh bagaimana ini? Jantung Rachel rasanya mau copot! Rachel mencoba menenangkan hatinya.

"Selesai." Kata Hyuga sambil menjauhkan antara keduanya.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang