22. Stalker

856 58 0
                                    

Keesokan harinya.

Rachel menjalani kehidupan kampusnya seperti biasa. Tidak ada yang namanya pembullyan. Rachel sekarang sudah jauh lebih tenang, tetapi dia kesepian. Dia tidak mempunyai teman dekat selain Agatha, jadi dia sangat canggung jika harus berteman dengan yang lain. Rachel takut mereka tidak menyukai Rachel.

Sepulang dari kampus. Rachel langsung bergegas pergi menuju rumah sakit tempat Athaya dirawat. Tetapi sebelumnya, dia ingin membeli beberapa buah-buahan untuk diberikan kepada Athaya. Rachel sudah sampai di toko buah-buahan, dia langsung mengambil keranjang  berisikan berbagai aneka buah yang dibungkus dengan plastik. Rachel segera membayarnya ke kasir.

Tapi saat sedang membayar, Rachel seperti melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Seseorang menggunakan jaket dan juga masker seperti sedang memperhatikan Rachel. Rachel menoleh kearah belakang, samping kanan dan kiri untuk memastikan, apa orang itu benar-benar sedang memperhatikannya atau tidak. Rachel tidak melihat ada orang-orang di sekitarnya, karena memang saat itu toko buahnya sedang sepi. Itu artinya orang itu sedang memperhatikannya.

Rachel kembali menatap orang tersebut. Mata mereka bertatapan selama sepersekian detik. Hingga sebuah suara membuat Rachel tersadar dari lamunannya.

"Kak." Panggil salah satu pegawai kasir yang melayani Rachel.

"Ah, iya? Maaf?"

"Totalnya jadi 30.000 rupiah kak." Ujar mba kasirnya.

"Ah, iya, bentar mba." Lalu Rachel mengeluarkan dompetnya dan memberikan selembaran uang 50.000 rupiah. Sesekali Rachel melirik kearah tempat orang tadi. Tetapi orang tersebut sudah tidak ada. Kemana dia?

"Ini kak kembalinya." Mba kasirnya pun memberikan selembar uang berwarna hijau kepada Rachel.

"Oh, iya."

"Terima kasih."

"Sama-sama." Jawab Rachel sambil membalas senyuman mba kasirnya.

Rachel segera pergi menuju rumah sakit. Tetapi dia masih memikirkan orang yang tadi. Apakah Rachel mengenalnya? Rasanya seperti tidak asing. Tetapi siapa? Ah sudahlah. Tidak usah dipikirkan, yang penting sekarang Rachel bertemu dengan Athaya.

***
"Hai, aku dateng lagi." Sapa Rachel saat sudah berada di dalam ruangan tempat rawat inap Athaya.

"Ngapain kamu kesini lagi?" Tanya Athaya dengan ketus.

"Aku cuma mau jengukin kamu lagi." Jawab Rachel.

"Gak usah. Aku gak butuh perhatian kamu."

"Aku tau. Tapi aku bakal tetep jengukin kamu." Jawab Rachel keras kepala.

Athaya hanya diam tak menjawab.

"Buah yang kemaren udah dimakan?" Tanya Rachel.

"Belum. Aku buang." Jawab Athaya santai.

"Yaudah gak papa, tapi yang ini jangan ya. Mubadzir kan. Kalo kamu gak mau, kamu bisa kasih ke orang lain." Ujar Rachel sambil tersenyum lembut kearah Athaya.

"Ck. Berisik. Mendingan kamu pergi dan gak usah balik lagi." Usir Athaya.

"Oke. Aku bakal pergi. Tapi besok aku bakal jenguk kamu lagi." Ujar Rachel lalu pergi meninggalkan Athaya setelah memberikan sekeranjang buah.

***
3 tahun kemudian....

Rachel menjalani kehidupannya dengan normal. Kini Rachel sedang berkutat dengan skripsinya yang sebentar lagi akan selesai. Rachel termasuk anak yang pintar dan rajin, jadi dalam waktu dekat dia akan lulus kuliah dan menjadi sarjana. Tanpa disadari, ada seseorang yang datang dan menepuk pundak Rachel.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang