Alvin terdiam sejenak.
"Kamu serius?"Nada Alvin berubah menjadi serius, lalu Athaya mengangguk.
"Suaranya agak sedikit beda sih, pertama kali aku denger juga, aku gak begitu yakin. Tapi feeling aku makin kuat pas aku gak sengaja sekilas liat muka dia.""Mukanya mirip, walaupun gak begitu jelas, dan senyumannya juga sama kayak yang biasa 'dia' tunjukin ke aku dulu." Jelas Athaya yang mulai ketakutan.
Alvin berpikir sejenak.
"Gimana bisa? Setelah dia menghilang bertahun-tahun tanpa ada jejak sama sekali. Sekarang dia tiba-tiba dateng dan nyelakain kamu, dan mungkin bakal nyelakain Rachel."Athaya hanya diam tidak menjawab perkataan Alvin. Lalu hanya ada keheningan di antara mereka berdua yang sedang larut dengan pikirannya masing-masing. Hingga tak sadar bahwa mereka sudah sampai di depan rumah Athaya. Begitu sampai, Athaya langsung keluar dari mobil.
"Gak ngucapin makasih gitu?!" Teriak Alvin saat Athaya ingin menutup pintu mobilnya.
"Ngucapin apa?"
"Makasih."
"Sama-sama." Lalu Athaya langsung menutup pintu mobilnya.
Alvin hanya bisa bersabar melihat kelakuan Athaya yang membuat naik darah. Alvin hanya menghela napas kasar dan mengusap wajahnya. Dia masih memikirkan soal perkataan Athaya tadi. Benarkah 'dia' kembali setelah 4 tahun tidak terlihat dan sama sekali tidak ditemukan jejak apakah dia masih hidup atau tidak. Dan setahun yang lalu pencarian terhadap Agatha dihentikan, Agatha sangat pandai bersembunyi. Tak mau berpikir terlalu lama, akhirnya Alvin menjalankan mobilnya dan pulang ke rumabnya.
***
"Rachel pulangg...""Hai Chel, udah pulang? Athaya juga udah kamu anterin pulang kan?" Tanya Mamah Ellen sambil menyiapkan makan di dapur.
"Iya udah, Alvin yang anterin."
Mamah Ellen hanya beroh-ria.
"Yaudah, sekarang ganti baju dulu terus turun ke bawah buat makan ya.""Oke mah."
Rachel pergi ke lantai atas menuju kamarnya. Sesampainya disana, Rachel berganti pakaian yang lebih santai dan turun ke bawah.
"Kak Brian sama Papah dimana mah?"
"Kalo Papah sih kayaknya bentar lagi pulang, tapi kalo Brian masih ada di kamar. Kamu bisa tolong panggilin kakak kamu gak?"
"Iya mah, bentar."
Rachel kembali ke lantai atas dan pergi ke kamar Brian yang letaknya cukup dekat dari kamarnya sendiri.
Tok Tok Tok
"Kak Brian....." Panggil Rachel.
Tidak ada jawaban.
"Kak Brian...."
Lagi-lagi tidak ada jawaban. Rachel lama-kelamaan juga jengkel sendiri.
"Kak Brian, Rachel itung sampe 3 ya, kalo kakak gak keluar Rachel masuk nih."
"1....2.....3."
"Apa?!" Tiba-tiba pintu kamar sudah terbuka lebih dulu sebelum Rachel memutar gagang pintunya.
Terlihatlah Brian yang bertelanjang dada, memperlihatkan otot perut yang cukup atletis hasil dari berolahraga setiap hari. Dan dia hanya memakai celana pendek, rambutnya pun masih setengah basah. Menandakan Brian baru saja selesai mandi.
"Buruan, disuruh turun ke bawah sama mamah buat makan."
"Iya-iya tau, ini kakak baru selesai mandi, bentar lagi turun ke bawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Little Girl
Roman pour AdolescentsHyuga merupakan orang kaya yang memiliki banyak perusahaan di berbagai negara. Dia sangat terkenal. Di kuliahnya pun tak ada yang tidak mengenalinya, karena ketampanan dan kekayaannya. Banyak perempuan yang mau mendekatinya, tetapi sikapnya yang din...