20. Akhir

1K 60 1
                                    

"Hyuga!"

Agatha terkejut tiba-tiba muncul Hyuga di depan Rachel sehingga dia malah salah sasaran. Dia malah menusuk ke orang yang dia idam-idamkan. Agatha melepas pisaunya dan kabur ke bawah. Dia tahu bahwa Hyuga adalah ketua dari organisasi yang menyeramkan, jadi dia tidak ingin nantinya Hyuga menyuruh orang-orangnya untuk membunuh dirinya.

Rachel menghampiri Hyuga, dia sudah sangat panik karena dia mengira Hyuga sudah ditusuk oleh Agatha. Saat dilihat, untungnya pisaunya belum menancap ke perut Hyuga, hanya sedikit tergores saja. Hyuga menahan pisaunya agar tidak langsung tertusuk perutnya. Alhasil, telapak tangannyalah yang berdarah-darah akibat pisau yang menancap di telapak tangannya.

Rachel menghela napas lega, tapi dia langsung panik lagi akibat tangan Hyuga yang mulai mengeluarkan darah yang cukup banyak. Dia sangat kebingungan untuk mengobati luka di tangan Hyuga. Untungnya dia punya sapu tangan di sakunya, jadi dia memanfaatkan sapu tangan tersebut untuk menahan darah yang keluar dari tangan Hyuga.

"Aduuhh...tahan ya Hyuga." Ujar Rachel menenangkan Hyuga.

Padahal Hyuga terlihat biasa saja, memang masih terasa sakit. Tetapi Hyuga sudah biasa dengan semua ini, bahkan jauh lebih parah dari ini. Hyuga tersenyum melihat Rachel yang terlihat sangat khawatir kepadanya. Dia juga kaget saat Rachel meneteskan air matanya, Hyuga segera menghapus air mata Rachel dengan tangannya yang tidak terluka.

"Eh? Kamu kenapa?" Tanya Hyuga.

Rachel mendongak menatap Hyuga.
"Maaf, ini semua salah aku, harusnya kamu gak terlibat, kalo bukan karena aku, kamu gak akan begini." Rachel terus mengucapkan kata maaf.

"Sstt...udah, aku gak papa kok. Jangan nangis lagi ya." Ujar Hyuga sambil tersenyum.

Bukannya berhenti menangis, tangisan Rachel malah tambah menjadi-jadi.

"Makasih, makasih banyak, aku sayang kamu." Ujar Rachel di tengah tangisannya.

Hyuga terkejut dengan perkataan Rachel, tapi dia langsung tersenyum dan memeluk Rachel.

"Aku juga sayang kamu." Balas Hyuga.

Rachel melepas pelukannya walau merasa tak rela. Dia tidak boleh terbawa suasana di saat seperti ini.

"Sekarang kita ke rumah sakit dulu untuk ngobatin tangan kamu, sekalian ngobatin semua luka di tubuh kamu." Ujar Rachel. Kondisi Hyuga memang hampir sama dengan Brian, tetapi sedikit lebih parah. Walaupun Hyuga terlihat biasa saja, tapi pasti itu cukup menyakitkan. Hyuga tidak membantah karena dia tahu itu percuma.

Rachel membantu memapah Hyuga turun dari rooftop. Saat sudah turun, tiba-tiba ada bunyi ledakan yang memekikan telinga.

BOOM

Salah satu bagian dari gedung ini telah meledak, Rachel dan Hyuga juga sempat terguncang karena getaran yang dihasilkan oleh ledakan tersebut.

"Kenapa ini?" Tanya Rachel.

"Kayaknya salah satu bagian dari gedung ini meledak, aku yakin ini semua ulah Agatha." Ujar Hyuga.

"Apa?!"

"Dan aku juga curiga dia udah masang bom hampir di semua bagian gedung ini, kita harus secepatnya keluar dari sini." Ujar Hyuga.

Tiba-tiba ada beberapa orang yang berpakaian setelan hitam yang menghampiri Hyuga.

"Tuan, anda gak papa?" Tanya salah seorang dari mereka. Sepertinya mereka penjaga Hyuga.

"Ya, aku gak papa, cuma luka kecil. Kalian urus sisanya, bawa semua orang yang ada di gedung ini untuk cepet-cepet keluar karna gedung ini bentar lagi bakal meledak, dan tangkep orang yang bernama Randy, Alan, dan Agatha. " Perintah Hyuga kepada para penjaganya.

Psycopath And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang