Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua murid pun tiba yaitu, waktu istirahat. Semua murid-murid mulai berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin, tidak terkecuali kelasnya Yuan.
"Ayo ke kantin," ajak Calista.
Yuan dan Calista beranjak dari tempat duduk mereka dan berjalan keluar kelas. Namun, belum sempat sampai ke arah pintu, Madha dan Danis menghadang keduanya.
"Boleh ikut ke kantin bareng nggak?" tanya Madha dengan cengirannya.
"Dia pasti mau minta traktiran. Soalnya tahu lo anaknya Om Yusman," bisik Calista yang masih bisa didengar oleh Madha dan Danis.
"Gue masih bisa denger ya," ucap Madha menatap sinis ke arah Calista.
"Kita cuma pengen temenan aja kok," ucap Danis.
"Soalnya mereka berdua nggak punya temen," celetuk Calista.
"Nyahut lagi mulut lo gue sumpel pakek sepatu ya, Lis," ucap Danis.
Bukannya berhenti, Calista malah lanjut berbicara dengan mendekatkan mulutnya ke telinga Yuan. "Mereka sampai dikira gay gara-gara kalau kemana-mana berduaan mul-mmh!" Danis langsung membekap mulut Calista karena sudah kesal dengan ucapan ngawur dari gadis tersebut.
Padahal selama ini mereka berdua kemana-mana juga bersama dengan Calista. Mentang-mentang sudah dapat kawan baru, mereka berdua dilupakan.
Melihat perkelahian keduanya membuat Yuan memutar bola matanya malas. Madha mencoba untuk melerai kedua temannya yang malah berlanjut adu mulut. Sedangkan Yuan lebih memilih untuk pergi dari sana dan meninggalkan mereka bertiga.
"Yuan! Tunggu, anjir!" Melihat Yuan yang pergi meninggalkan mereka, membuat Madha harus mengeluarkan jurus ampuh untuk menghentikan keduanya yaitu, menyentil dahi mereka berdua.
"Aw!" pekik mereka berdua.
"Sakit, Madha!" seru Calista dengan perasaan kesal.
"Yuan udah pergi duluan tuh! Demen banget berantem," ujar Madha yang kemudian pergi meninggalkan berdua.
Menyadari ternyata Yuan meninggalkannya, Calista bergegas untuk menyusul Yuan dengan berlari. Namun sebelum itu, ia menyempatkan untuk memberikan tepukan manja kepada Danis
Plak
"Calista! Awas ya lo!" seru Danis.
"Yuan, tunggu!"
Yuan menoleh ke belakang dan melihat Calista yang tengah berlari ke arahnya. Madha dan Danis masih di belakang.
"Rame banget," ujar Calista saat melihat suasana kantin yang sudah padat oleh para murid.
"Meja sana kosong," ucap Yuan sembari menunjuk ke arah meja yang terlihat kosong.
Yuan berjalan lebih dulu lalu diikuti oleh Calista.
"Lo duduk di sini aja, biar gue yang pesen makanannya," ucap Calista.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASLIGHTING
FanfictionGadis bernama Yuan ini bisa dikatakan sangat beruntung dalam hidupnya. Walaupun ia sempat mengalami kesedihan yang amat sangat mendalam akibat kepergian sang ibunda, ia tetap tegar karena masih ada sang ayah yang sangat menyayanginya. Walaupun hidup...