Hampir satu jam Seungmin berada di luar mengelilingi area perumahan. Ketika Seungmin sudah sampai di rumah dan masuk ke dalam, dirinya disambut oleh gadis yang sekarang sangat dia benci.Seungmin berjalan dengan acuh melewati Nancy yang masih tersenyum ke arahnya. Namun senyum tersebut memudar saat mendapati sikap acuh dari Seungmin.
"Seungmin."
Panggilan dari Nancy tidak membuat Seungmin untuk menghentikan langkahnya. Dirinya terus berjalan untuk menuju ke arah dapur diikuti dengan Nancy yang masih mengekor di belakangnya.
"Seungmin!"
Seketika Seungmin mengentikan langkahnya yang membuat Nancy juga ikut berhenti. Dirinya menatap kesal ke arah Seungmin yang masih berdiri dengan posisi membelakangi dirinya.
"Seungmin~ lo kenapa sih? Gue panggil kenapa nggak jawab?" Rajuk nya.
Seungmin hanya diam, dia tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Nancy. Hari ini dirinya tengah malas bertemu dengan Nancy sekaligus tidak ingin berbicara dengan gadis tersebut.
Tanpa memberikan penjelasan, Seungmin kembali melangkahkan langkahnya dan pergi meninggalkan Nancy.
"Seungmin! Ck!"
Nancy berdecak kesal mendapati sikap Seungmin yang secara tiba-tiba berubah. Dirinya merasa tidak membuat kesal Seungmin atau hal yang sekiranya dapat membuat Seungmin marah. Nancy sama sekali tidak menaruh curiga mengenai Seungmin yang telah mengetahui dirinya lah yang sudah memanipulasi semua ini.
Yang hanya dipikirannya sekarang, mungkin Seungmin memang tengah kesal kepada seseorang dan tidak sengaja melampiaskannya kepada dirinya.
Nancy pun memilih untuk kembali ke kamarnya dan tidak menyusul Seungmin ke dapur. Dia ingin membiarkan Seungmin sendiri untuk menenangkan diri.
Saat berada di dapur Seungmin melihat Woojin yang tengah memasak sendirian. Biasanya akan ada Chan yang ikut serta membantunya. Namun, semenjak terjadinya argumen beberapa hari yang lalu, hubungan mereka berdua belum juga membaik sampai sekarang.
Woojin mengalihkan pandangannya ke arah lemari es dimana terdapat Seungmin yang tengah mengambil sebuah apel dari dalam lemari es tersebut. Setelah itu dirinya duduk di kursi pantry dan mengambil segelas air lalu meminumnya.
Woojin kembali mengalihkan pandangannya ke depan dan mengajukan pertanyaan basa-basi kepada adiknya itu.
"Habis darimana?"
"Jogging."
"Tumben banget lo bangun pagi langsung keluar rumah. Biasanya juga mager. Turun-turun kalau udah waktunya sarapan."
"Pagi-pagi tadi buang hajat, mau balik tidur udah males."
Woojin membalasnya dengan kata 'oh' yang kemudian menjadi akhir dari percakapan mereka.
Walaupun dalam beberapa menit berlalu Seungmin hanya duduk sambil melihat kakak sulungnya yang tengah memasak, Seungmin belum ada niatan beranjak untuk meninggalkan tempatnya.
Sampai pada akhirnya Woojin membalikkan badannya untuk meletakkan makanan yang sudah dia tiriskan ke atas meja pantry.
"Mandi sana, daripada di sini cuma nontonin gue masak."
"Nanti gue ke kamar lo ya?"
Pertanyaan tersebut cukup membuat Woojin bingung sembari menatap Seungmin dengan tatapan bertanya. Untuk apa Seungmin harus meminta izin kepadanya? Sudah hal biasa jika adik-adiknya yang lain termasuk Seungmin masuk ke dalam kamarnya tanpa harus izin kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASLIGHTING
FanfictionGadis bernama Yuan ini bisa dikatakan sangat beruntung dalam hidupnya. Walaupun ia sempat mengalami kesedihan yang amat sangat mendalam akibat kepergian sang ibunda, ia tetap tegar karena masih ada sang ayah yang sangat menyayanginya. Walaupun hidup...