55 | Pulang ke Rumah Lama pt.2

939 110 14
                                    


TIME TO BALIIIK YEEEE. Hari ini Yuan pulang ges, barang-barangnya Yuan udah pada di masukin ke dalam mobil. Yuan masuk ke mobil dan duduk di samping mamanya.

Yang nyetir Wooijin, Ayah nya Yuan duduk di kursi depan samping nya Woojin. Lino, Changbin dan Bangchan kuliah, sedangkan si kembar sama si bontot masih sekolah.

Woojin kenapa nggak kuliah? Dia Izin karena Yuan pulang dari rumah sakit, dia pengen nemenin Yuan di rumah. Toh hari ini cuma ada satu matkul yang dosennya pun nggak bisa masuk ke dalam kelas, jadi dia lebih milih izin nggak masuk aja.

Setelah satu jam kurang, akhirnya mereka sampai di rumah. Yuan turun dari mobil dengan dipapah oleh Jisoo, sedangkan Woojin dan Yoongi mengambil barang bawaan milik Yuan.

Mereka berempat masuk ke dalam rumah, Yuan nampak asing namun juga nampak familiar disaat yang bersamaan. Waktu mereka masuk ke ruang tengah, tiba-tiba Yuan seperti mengingat sesuatu. Suara seorang perempuan juga tiba-tiba muncul di ingatannya.

"Kepalanya sakit lagi?" tanya Jisoo yang melihat Yuan berhenti dan memegang kepalanya.

Yoongi langsung meletakkan tas yang dia bawa dan berdiri di samping Yuan.

"Kenapa, nak? Kepalanya sakit? Kita ke rumah sakit lagi ya?" Yoongi menatap khawatir ke arah putrinya yang mencoba menahan rasa sakit.

"Nggak perlu, yah." Yuan menegakkan badan nya dan melihat ke sekitar.

"Beneran udah nggak papa, mamah khawatir loh, nak."

"Nggak papa, mah."

Jisoo mengusap-usap punggung Yuan. "Istirahat di kamar ya?" Jisoo

Yuan mengangguk lemas. Namun tiba-tiba, Yuan secara samar-samar mendengar suara-suara orang yang tengah berdebat. Ingatan Yuan ketika dia tengah berdebat di ruang tengah dengan kesembilan abangnya muncul di ingatannya, dan seolah-olah memaksa Yuan untuk mengingat.

"MAU KEMANA KAMU?! MINTA MAAF KE NANCY!"

"Suaranya Kak Chan? Dan Nancy? Siapa Nancy." Nafas Yuan memburu seiring potongan-potongan ingatan kembali muncul.

Hal tersebut membuat Yoongi, Jisoo dan Woojin kembali khawatir. "Adek kenapa?"

"Kita ke rumah sakit sekarang." Yoongi

"Sakit." Cicit Yuan, sebelum akhirnya dia jatuh pingsan.

"Yuan!" Dengan cepat Woojin mengangkat tubuh Yuan dan mereka bertiga menuju ke mobil dan kembali pergi ke rumah sakit.

.
.
.

Yoongi dan Jisoo berada di ruangan dokter, sedangkan Woojin tengah menemani Yuan. Yuan juga udah siuman daritadi, cuma mamah sama papahnya belum juga keluar dari ruangan dokter.

"Saran saya, jika Yuan mengalami hal seperti ini lagi, tolong tenangkan pikiran Yuan, kalau tidak, ia akan mengalami cidera kepala atau efek lain yang tidak di ingin kan."

"Baik dok, terima kasih." Yoongi

"Sama-sama."

Setelah itu Jisoo dan Yoongi berpamitan dan menuju ruangannya Yuan.

"Abang." panggil Yuan ke Woojin yang tengah mengusap-usap kepalanya.

"Kenapa, hm? Masih sakit kepalanya?"

Yuan menggeleng. "Aku nggak mau di rumah itu, bang. Aku mau tinggal di rumah lama aku aja."

"Loh, kenapa?"

"Aku berasa kayak di paksa untuk nginget kejadian yang aku lupain."

Woojin tersenyum walaupun senyuman tersebut terlihat terpaksa. "Nanti tanya ke Papah ya?"

GASLIGHTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang