56 | Sedih

1K 100 26
                                    

"KITA BALEEEK." Han

"KIW KIW, MANA NEH PENGHUNI RUMAH." Felix

Si kembar sama si bontot baru pulang dari sekolah. Tapi keadaan rumah sepi, mereka masuk ke ruang tengah sepi, Hyunjin pergi ke dapur juga nggak ada siapa-siapa di sana.

"Kagak ada orang, anjrot." Ayen

"Mungkin belum pulang dari rumah sakit." Han

"Di rumah sakit ngapain aja, anjir? Mamah, Papah sama Bang Woojin kan keluar rumahnya bareng kita. Dari pagi, ya kali sampek sekarang masih di sana." Hyunjin

"Nah, mereka kan cuma jemput Yuan doang, masa sampek sore belum pulang juga." Felix

"Abang-abang yang lain juga belum pulang." Ayen

"Gue ke atas dulu." Seungmin berjalan meninggalkan mereka berempat yang masih di ruang tengah.

Selang beberapa menit, terdengar suara mobil dari depan. Udah hafal mereka itu mobil siapa. "Gue ke atas dulu ya." Hyunjin pamit naik ke atas lalu di susul oleh Ayen.

"Baru pulang?"

Han dan Felix menoleh ke belakang saat mendapat pertanyaan dari Bangchan. Bangchan berjalan beriringan dengan Changbin lalu di belakang mereka berdua terdapat Lino yang menguap dengan kantung mata yang menghitam.

"Iya kak, tapi di rumah sepi nggak ada orang." Felix

Han memperhatikan Lino yang terlihat lesu dan sangat mengantuk, nggak biasanya. "Kantung mata lo item bener kayak arang. Habis begadang lo?" tanya Han ke Lino.

Lino hanya menjawabnya dengan anggukan. "Gue tidur dulu lah ya, ngantuk banget sumpah."

"Ya udah sana." Changbin

Lino berlalu meninggalkan ruang tengah dan masuk ke dalam kamarnya.

"Kalian tumben jam segini udah pulang." tanya Felix saat menyadari mereka bertiga pulang lebih awal daripada biasanya. Jadwal mereka hari selasa biasanya bisa pulang sampek maghrib.

"Kebetulan matkul terakhir Dosennya nggak bisa ngajar." Bangchan

"Dosen gua juga." Changbin

"Bang Lino juga?" Han

"Kalo dia bolos sih. Ngeluh ngantuk mulu, soalnya semaleman dia ngerjain proposal buat organisasinya." Changbin

"Bang Lino lupa apa gimana kalo dia punya tanggungan." Soalnya Han tau, Lino bukan tipe orang yang nunda-nunda pekerjaan. Lino pasti mendahulukan hal yang penting dulu sebelum ngurus hal lain. Kemarin Han masih sempet mabar sama Lino, dia pikir Lino nggak ada tanggungan.

"Sebenarnya yang ngerjain anggota baru di organisasinya, tapi masih banyak yang salah dan hampir semua proposalnya harus di revisi. Alhasil, abang lo yang nge-revisi malem-malem." Changbin

"Bang Woojin mana?" Bangchan

"Belum pulang kali, Mamah, Papah sama Yuan juga belum di rumah. Kita berlima pulang, rumah udah sepi banget." Felix

"Belum makan juga berarti?" Bangchan

"Belum lah." Han

"Ya udah, kalian ke atas dulu, mandi." Bangchan

"Oke kak." Felix dan Han pun pergi dari ruang tengah dan menuju lantai dua.

"Gue duluan ke kamar ya." Pamit Changbin ke Bangchan yang kemudian di balas anggukan olehnya.

Tinggal lah Bangchan di ruang tengah sendiri. Dia mengambil ponsel di dalam saku celananya. Setelah itu dia memutuskan untuk menelfon Woojin.

"....."

GASLIGHTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang