38 | Childhood

1.2K 142 77
                                    

SEBELUM KALIAN BACA CERITANYA SAYA SELAKU AUTHOR MOHON MAAF YANG SEBESAR" NYA KE KALIAN

KALO FF INI ENTAH BIKIN KALIAN KESEL, KURANG MENARIK, BANYAK TYPO TOLONG MAAFIN AUTHOR

SEMOGA DIBULAN YANG MERDEKA INI KORONIL CEPET BUBAR.AMIN KITA SEMUA BISA NGLAKUIN AKTIVITAS KYK BIASANYA DAN KALIAN JUGA SELALU JAGA KESEHATAN OKE

HAPPY IED MUBAROK PARA READERS THE ABANGZ😃😃🎉🎉

Akhirnya setelah perjalanan yang hampir memakan waktu 30 menit dari rumah sakit ke rumah, Chan dan tiga orang lainnya sudah menginjakkan kaki ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya setelah perjalanan yang hampir memakan waktu 30 menit dari rumah sakit ke rumah, Chan dan tiga orang lainnya sudah menginjakkan kaki ke dalam rumah.

"KAK NANCY~" Ayen menyambut kedatangan Nancy dengan sangat senang. Dirinya bahkan langsung berlari untuk memeluk Nancy.

Namun dengan cepat Hyunjin berdiri di depan Nancy yang membuat Ayen menghentikan langkahnya saat sudah berada di hadapan Hyunjin.

"Anak orang baru keluar dari rumah sakit nih. Bahkan jahitannya masih belum di lepas. Sedangkan lo, kalau meluk orang brutal banget. Entar si Nancy malah masuk rumah sakit lagi."

Nancy yang melihat perubahan ekspresi dari Ayen merasa gemas dan mencubit pipinya saat dirinya berada di hadapan Ayen.

"Maaf ya, Yen. Nanti kalau perut gue udah nggak nyeri, lo boleh meluk gue sepuasnya."

"Hmm."

"Yang lainnya kemana?" Tanya Chan saat menyadari hanya mereka saja yang berada di ruang tengah.

"Ada kok, di dapur."

"Kakak ke dapur dulu kalau gitu. Nancy ditemenin dulu." Ucap Chan kepada ketiga adiknya.

Mereka bertiga mengangguk dan mengajak Nancy untuk duduk di sofa.

"Lo selonjoran aja, Nan." Ucap Felix.

"Abang di dapur masak apa, Yen?" Tanya Hyunjin saat dirinya sudah mendudukkan diri ke sofa.

"Sup sama bubur. Yang bubur spesial buat Kak Nancy." Jawabnya yang kemudian menatap ke arah Nancy.

"Nanti buburnya harus dihabisin lho Kak. Biar cepet sembuh."

Nancy tersenyum dan mengangguk.

"Kak Nancy, elus-elus rambut aku dong."

Nancy tersenyum gemas melihat tingkah Ayen yang selalu manja kepadanya. Nancy tidak menolak dan menuruti permintaan Ayen saat sudah mendudukkan diri di karpet dan menyenderkan punggungnya ke sofa.

Senangnya Nancy karena keberadaan Yuan yang sudah pergi dari rumah mereka.

Senangnya Nancy karena keberadaan Yuan yang sudah pergi dari rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GASLIGHTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang