Eros terus mencengkram lengan Fasha agar ia terus mengikuti langkahnya. Fasha terus merintih kesakitan karena merasakan cengkraman Eros yang cukup erat.
Eros benar-benar melepaskan cengkramannya setelah mereka berdua sampai di halaman belakang gedung sekolah. Setelah itu ia menatap Fasha yang terlihat menunduk sambil memainkan kuku-kuku jarinya.
"Lihat gue, Sha."
Fasha masih menunduk dan tidak berani menatap Eros.
"Fasha!" Kali ini suara Eros meninggi yang membuat Fasha mau tidak mau melihat ke arah Eros.
"Udah gue bilang kan jangan pernah suka sama Harsa. Harsa nggak suka sama cewek yang modelannya kayak lo! Udah gue bilang berapa kali, kalau Harsa nggak sama kayak cowok-cowok di luaran sana!"
Fasha hanya diam dan enggan untuk menjawab ucapan Eros. Ucapan yang Eros keluarkan atau yang akan ia keluarkan selanjutnya tidak akan menutupi fakta bahwa Fasha memang bersalah.
Ia akan terima mendengar segala ungkapan Eros. Karena memang dari dulu hanya ia yang mengerti dirinya. Mulai dari dulu ia itu seperti apa, sampai alasan yang membuatnya menjadi seperti ini.
"Lo tuh emang nyaman disebut sebagai pembully ya?
"Tapi itu gue, Felix. Itu Yiren, itu gue. Gue udah berubah jadi pembully."
"Maka dari itu lo harus berubah! Lo sadar lo pembully, lo sadar sikap lo ke orang lain itu kasar, tapi kenapa lo nggak berubah kayak dulu lagi?"
"Maaf." Tangis Yiren seketika pecah. Entah kenapa selama ini Yiren seperti tersiksa dengan sikapnya sendiri, tapi dirinya sendiri tidak dapat menghentikan sikap buruknya itu.
Felix pun dengan segera membawa Yiren ke dalam dekapannya. "Gue tau selama ini lo masih Yiren yang dulu. Tolong jangan kayak gini lagi. Jangan lampiaskan ke orang-orang yang nggak bersalah. Nggak semua cowok kayak mantan lo, Ren. Yang memanfaatkan cewek polos untuk dijadiin pacar terus dengan gampangnya di selingkuhi. Nggak semua cowok suka sama cewek nakal, salah satunya Hyunjin. Hyunjin lebih tertarik sama cewek baik-baik, bukan sama cewek yang bersikap kasar kayak gini."
"Gue nggak mau dianggap polos. Gue nggak mau dianggap sebagai cewek yang gampang untuk di bodohi."
"Gue faham, Yiren. Gue faham sama perasaan lo. Tapi dengan lo berubah kayak gini, malah semua orang jadi benci sama lo."
Felix melepas pelukannya dan mengusap air mata Yiren. "Selama ini gue kecewa sama sikap lo. Tapi lo selalu menghindar dari gue."
"Karena gue tau, apa yang akan lo lakuin dan apa yang akan lo ucapin ke gue. Jadi gue memutuskan untuk menghindar karena gue nggak mau. Dan gue bersikap seolah-olah benci sama lo biar lo jauhin gue."
"Lo tau gue nggak bisa, dan nggak akan pernah bisa. Di sekitar lo sekarang, cuma gue yang tau sikap lo yang sebenarnya. Gue nggak suka lo di benci. Lo harus kembali sebagai Yiren yang gue kenal kayak dulu. Dan lo juga harus tahu, gue cinta sama lo itu tulus. Gue sama sekali nggak manfaatin lo dan sama sekali nggak menganggap lo bodoh sebagai cewek yang gampang untuk di manfaatin."
"Tapi gue bodoh, karena udah menyia-nyiakan cowok setulus lo."
"Maka dari itu mulai sekarang jangan bodoh, dan coba terima gue di hati lo."
Yiren tersenyum dan mengangguk.
Felix kembali membawa Yiren ke dalam dekapannya. Akhirnya penantian itu datang juga.
Yiren adalah sahabat terdekat Felix dari SMP. Hal yang membuat Felix jatuh cinta dengan Yiren adalah sikapnya yang baik, ramah dan selalu membawa energi positif kepada orang lain.
Namun sikap Yiren berubah saat mereka menaiki kelas 9. Yiren itu tidak pernah pacaran, dan sekalinya memiliki kekasih, dia malah di manfaatkan dan di selingkuhi. Kekasihnya berselingkuh dengan perempuan 'nakal.' Saat Yiren marah kepada kekasihnya, kekasihnya itu malah mengatai Yiren sebagai gadis bodoh karena gampang di manfaatkan.
Itulah sebabnya Yiren merubah sikap dan juga penampilannya menjadi seperti siswi nakal. Semenjak saat itu Yiren menjadi pusat perhatian para kaum laki-laki. Dengan pesonanya yang lebih 'liar' membuat banyak laki-laki mendekatinya.
Yiren bisa dengan gampang mendapatkan laki-laki yang dia sukai. Namun tidak saat dirinya bertemu Hyunjin. Hyunjin sama sekali tidak tertarik, malah Felix yang gencar mendekatinya untuk merubah Yiren kembali seperti dulu.
Tapi Yiren selalu menolak. Dia masih menganggap bahwa Hyunjin sama seperti laki-laki yang pernah berpacaran dengannya, yaitu menyukai perempuan 'nakal.' Padahal Felix sudah menjelaskan beberapa kali, bahwa Hyunjin bukan laki-laki seperti itu.
Namun kali ini Yiren sudah benar-benar sadar akan kesalahannya. Dia merasa malu pada dirinya sendiri.
Dari 5 menit yang lalu, Felix sudah kembali melajukan mobilnya kembali. Dia ingin mengajak Yiren untuk mengisi perut.
Felix menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas yang berwarna merah. Felix melirik ke samping dan melihat Yiren yang terdiam sembari menatap ke arah luar kaca jendela.
"Kenapa?"
Yiren menatap ke arah Felix dengan tatapan gelisah. "Aku takut. Aku takut saudara-saudara kamu ngaduin hal ini ke Papa kalian. Kalau Papa di pecat, Papa pasti marahin aku habis-habisan. Aku emang salah, tapi aku nggak mau Papa tau masalah ini, aku takut."
Felix menatap ke arah depan lalu melajukan mobilnya. Setelah mobil berjalan dalam keadaan tenang, Felix menggenggam tangan Yiren dan menatapnya sebentar. "Nggak papa. Biar aku yang bicara ke mereka nanti."
Jika di lihat secara tidak langsung, Felix juga sama bodohnya.
Sama-sama bodoh karena cinta.
Budidayakan vote ok
KAMU SEDANG MEMBACA
GASLIGHTING
FanfictionGadis bernama Yuan ini bisa dikatakan sangat beruntung dalam hidupnya. Walaupun ia sempat mengalami kesedihan yang amat sangat mendalam akibat kepergian sang ibunda, ia tetap tegar karena masih ada sang ayah yang sangat menyayanginya. Walaupun hidup...