Azzahra [ON GOING]

32. Aldo

Happy reading:)

🦃🦃🦃

"Kenapa dah perasaan gue, kok gini amat, rasanya gue nggak suka liat zahra deket ama orang lain! Enggak enggak! Issh, apaan dah" gumannya.

"Zahra kenapa sih nangis?".

"Ya, udah sekarang jawab dulu kenapa nangis?" tanya aldo lagi.

"Nggak papa".

"Karna rifqi kan?".

"E-enggak kok bukan!".

"Gue tau kok ra, lu suka kan sama rifqi?".

"Apaan sih kak, enggak kok".

"Nggak usah boong! Gue tau kalo lu suka sama dia bahkan udah dua tahun lo mendem perasaan lo!".

"Iya kan?" ucap aldo sambil menatap zahra yang sekarang tertunduk.

"Udah deh, nggak usah galau mode on gitu!" ucap aldo sambil merangkul pundak zahra yang ternyata sudah terisak dengan bahu yang bergetar.

Dengan refleks zahra langsung menenggelamkan wajahnya pada dada bidang aldo.

Dan jangan lupakan, seseorang yang  masih stay  memperhatiakn mereka.

"Seharusnya sekarang yang di posisi aldo itu gue ra! Bukan aldo, lo itu sebenernya kenapa? Kenapa lo nggak mau jujur sama gue!".

"Astaga, apa apaan sih gue! Nggak! Gue khawatir karna dia temen gue!" ucap seseorang itu.

"Tuan putri nggak boleh sedih oke!" ucap aldo sambil mengangakt wajah zahra.

"Senyum dong!" ucap aldo sambil memegang kedua pipi zahra.

"Nah, gitu kan cantik kalo senyum".

"Oh iya, kak aldo kok bisa disini?".

"Iya kebetulan aja, cari  udara sore".

"Ohh".

"Gue juga tau tadi lo turun dari mobil rifqi".

"Bukan rifqi tapi yang nurunin, itu gue yang minta!".

"Iya gue tau!".

"Ra..."

"Iya".

"Kenapa lu nggak jujur aja sama rifqi?".

"Percuma".

"Kenapa?".

"Bukan gue yang ada di hatinya rifqi".

"Riska?".

Dan zahra hanya menjawab dengan anggukannya.

"Ya harusnya lo jujur dari awal".

"Gue punya alasan kak, kenapa gue nggak jujur".

"Alesan apa?".

"Enggak kok, bukan apa apa''.

"Sorry".

"Kenapa?".

"Ya harusnya gue nggak berhak tau privasi lo".