49. Keributan echa & reza

122 17 0
                                    

H A P P Y  R E A D I N G
.
.
.
.
.
.
🐻🐻🐻

Ya udah gue baca, tapi ntar lo kasih tau manfaatnya".

"Hmm.." ucap echa tanpa minat. Bahkan echa tidak sadar, kalau sekarang echa dan reza menjadi pusat perhatian taman-teman satu kelasnya. Ya, hanya echa yang tak menyadarinya.

"Oke, gue baca nih........"

"Sof...tex...manf...." belum sempat menyelesaikan ucapanya, echa langsung berdiri, dan mengejar reza yang sudah berlari.

"Buwahahaha...." tawa satu kelas.

"Reza kampret! Kesini lo!" ucap echa terus berlari mengejar reza.

"Lo tadi bilang mau ngasih tau manfaatnya" teriak reza, masih terus berlari.

"Sialan! Kampret! Sini lo gue gibeng!". Sungguh ia sangat malu, apalagi teman satu kelasnya terus menertawainya.

"Diem lo pada!" ucap echa, berhenti dari larinya, memperhatikan semua teman satu kelasnya dengan tatapan tajamnya, ia sangat kesal sekaligus malu.

"Ck, ngilang kan jadinya! Rezaaaa.... Berhenti lo!" ucap echa kembali  mengejar reza yang ternyata berlari keluar kelas.

"Gue yakin, pasti si echa malu banget dah tu" ucap amel sambil mengelap sudut matanya yang berair karena menertawai echa.

"Haha, iya, perut gue sampe sakit, kebanyakan ketawa" timpal adeva.

"tiap ketemu, kek tom and jerry dah tu dua anak" ucap zahra.

"Gue jadi ngebayangin kalo mereka bener-bener jodoh" ucap amel sambil memandangi langit-langit kelasnya.

"Nggak usah aneh-aneh lo" ucap adeva sambil menjitak kepala amel.

"Sakit njirrr..." umpat amel sambil mengusap kepalanya.

"Maksud gue tuh, paling tiap hari berantem terus gitu! Otak lo aja yang mikir aneh-aneh" ucapnya lagi.

"Engga tuh, gue ngga mikir yang aneh-aneh, otak gue masih suci, dan satu lagi, gue tu anak polos" ucap adeva.

"Polos-polos apaan! Sepolos kain kafan gitu maksud lo, yang masih baru, terus putih bersih gitu iya?!" ucap amel.

"Udah ya, ngga usah ribut, mending kita cari echa aja, atau ke kantin" ucap zahra menengahi.

"assalamualaikum wr.wb, diberitauhkan kepada seluruh siswa siswi kelas 10 dan 11 dimohon untuk segera berkumpul di lapangan upacara" suara dari speaker kelas berbunyi.

"Ngga usah nyariin echa, mending sekarang kita ke lapangan aja, paling mereka berdua udah cakar-cakaran" ucap amel sambil menarik tangan zahra dan adeva.

"Njir, panas amat dah, bisa-bisa kulit gue gosong" ucap amel, yang sekarang telah berkumpul di lapangan.

"Wooiii pak, cepet dong pak, panas ni, ntar kalo saya jadi burik gimiana" teriak amel.

Azzahra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang