46. Taman

157 21 1
                                    

Jangan lupa tekan ☆☆ nya yaa guyss^^
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y  R E A D I N G
🐇🐇🐇

rumah rifqi
.
.
.
Setelah pulang sekolah, rifqi langsung pulang kerumahnya, ia tidak mengantarkan riska pulang. Mobil mewahnya mulai memasuki pekarangan rumahnya. setelah memarkirkan mobilnya di garasi, ia langsung memasuki rumahnya, tanpa mengucap salam terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam..." ucap lia menghampiri anaknya.

"Assalamualaikum..." ucap rifqi sambil mencium tangan sang bunda.

"Waalaikumsalam.. Muka kamu kenapa? Kusut amat".

"Ngga papa kok bun, rifqi ke atas dulu".

"Ehh, bentar tunggu!" ucap lia memberhentikan langkah rifqi.

"Apa bun?".

"Kamu ada masalah?".

"Engga kok, emang kenapa?".

"Bohong!".

"Engga bunda ya allah".

"Ya abisnya muka kamu kusut gitu, mau bunda setrika ha?".

"Ck, ya udah ni, kalo bunda tega ya udah setrika aja!".

"Kak lifqiiiii...." teriak aqila menghampiri rifqi. Dan langsung menghambur ke dalam pelukanya.

"Kenapa hem?" tanya rifqi pada sang adik.

"Kok kak zahla ngga kesini lagi? Qila pengen ketemu kak zahla tau!".

"Ha, emm, kapan-kapan aja ya".

"Qila, sini sama bunda, biar kak rifqi mandi dulu!".

"Iya, kapan-kapan kita ketemu kak zahra ya" ucap rifqi, ia tidak tega melihat adiknya sedih.

"Janji?!".

"Iya janji".

"Yyeyyy..." ucap aqila begitu girang, dan langsung menghampiri sang bunda. Setelah itu rifqi menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sekitar 15 menit rifqi melakukan ritual bersih-bersihnya, sekarang ia berada di balkon kamarnya, ia duduk disana sambil memainkan ponselnya.

Tok...tok...tokk....

"Iya bentar" ucap rifqi, bergegas membuka pintu. Dan setelah pintu terbuka, ternyata sang adik yang berada didepan pintu.

"Kenapa?" tanya rifqi sambil duduk mensejajarkan tingginya dengan sang adik.

"Kelumah ka zahla".

Sebelum menjawab, rifqi menghenbuskan nafasnya dengan pelan. "Iya, kakak janji, tapi ngga sekarang, kapan-kapan aja ya".

"Ya udah deh" ucap aqila dengan wajah sendunya.

"Kamu ajak aja kesana rif!" ucap lia menghampiri mereka.

"Ngga sekarang bun, kapan-kapan rifqi janji bakal ajak kesana".

"Kenapa nggak sekarang aja?".

"I-itu..."

"Itu apa? Kamu ada masalah lagi sama zahra?".

"ha..Eng-enggak kok bun engga" ucap rifqi cepat.

"Em, gimana kalo kita ke taman aja?" ajak rifqi pada sang adik. Sedangkan yang diajak hanya menggelengkan kepalanya.

Azzahra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang