Zeril benar-benar merasa terpukul atas kejadian kawan-kawannya itu. Dean bilang kalau mereka belum sempat ke arah lokasi penyerangan namun tiba-tiba kerumunan orang datang mengobrak-abrik basecamp mereka dan terjadi lah penyerangan di situ.
Kawan yang lainnya juga bilang kalau mereka tidak kenal dengan kerumunan itu. Gahar menambahkan kalau salah satu dari kerumunan itu mencari Zeril. Zeril masih bertanya, siapa yang mengetahui basecamp nya itu selain komplotannya.Zeril pun masih terduduk di bangku luar ruangan menunggu sahabatnya datang. Sudah pukul delapan malam, Kaira juga tidak mau pulang dan masih bersamanya. Zeril sudah menyuruh cewek itu untuk pulang dan diantar oleh temannya yang lain namun cewek itu menolak.
"Udah malem, Kai" ucap pelan Zeril "Har, anter Kaira balik ya. Gue nunggu si Farel dulu" suruh Zeril kepada Gahar.
"Nggak, gue disini temenin lo"
"Sekali aja nurut sih"
Kaira menatap Zeril "Gue temenin lo, Ril"
Dari jauh sudah terlihat Farel bersama wanita paruh baya yang terlihat tergesa-gesa menuju arah ruangan. Zeril mengenal wanita itu, ketika sudah dekat terlihat wajah panik dan sedih menjadi satu.
Wanita itu menghampiri Zeril membuat Zeril berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menyalami wanita itu seperti biasanya "Tante," ucap Zeril pelan.PLAKKKK!
Semua memekik "Zeril!" Kaira pun langsung merengkuh Zeril.
Zeril hanya bisa diam sambil memegangi pipinya.
Farel menahan wanita itu agar tenang "Tante, tante udah" ucap Farel.
"Gara-gara kamu anak saya jadi seperti itu!" teriak wanita itu.
"Tante," lirih Zeril.
"Saya mempercayai Egi berteman dengan siapapun termasuk sama kamu Zeril, tapi kalo Egi sampe kenapa-kenapa kamu harus tanggung jawab atas semuanya" wanita itu terisak.
Farel masih menenangkan wanita itu yang notabennya adalah Ibu dari Egi "Tante tenang ya, ini bukan salah Zeril. Zeril nggak ada sangkut paut sama ini semua. Zeril nggak ikut-ikutan. Zeril juga nggak tau apa-apa Tante. Ini murni kesalahan mereka yang-"
Omongan Farel terputus "Iya tante, Zeril bakal tanggung jawab kalo Egi kenapa-kenapa"
"Ril!" sentak Farel yang mengisyaratkan kalau ini semua bukan salah Zeril.
-----------------------
"Yaudah lo masuk ya sekarang"
Selama perjalanan menuju rumah Kaira baru itu kata-kata yang keluar dari mulut Zeril.
Kaira memegang tangan Zeril membuat cowok itu sedikit tersentak "Ril, gue tau apa yang lo rasain sekarang. Percaya, Egi bakal baik-baik aja"
Zeril menggeleng "Gue bukan temen yang baik, Kai" Zeril tersenyum getir.
"Bener kata Farel kalo semua bukan salah lo" Kaira mengelus tangan Zeril menenangkan cowok itu.
Zeril hanya mengangguk.
"Sekarang lo balik, besok kita jenguk Egi bareng"
Zeril mengangguk lagi.
---------------------------
Pukul 23.10 Zeris masih melihat ke arah luar jendela menunggu Zeril pulang. Setelah belajar bareng, Zeril belum pulang. Akhirnya Zeris menanyakan Zeril kepada Kaira dan Zeris pun bingung ketika Kaira belum mengetahui kalau Zeril belum pulang. Kaira pun cerita kalau Egi masuk rumah sakit dan mungkin Zeril berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..