Masih pukul 06.45 masih ada 30 menit lagi bel masuk berbunyi, rekor pertama yang di cetak oleh Zeril selama sekolah biasanya ia akan masuk kelas 2 menit sebelum bel masuk atau ia akan masuk sesudah bel bahkan sesudah ada guru. Ia duduk ditempatnya sambil memperhatikan peremuan yang sedang membaca buku yang duduk tepat disampingnya.
"Nggak usah ngeliatin gue mulu kali" celetuk Kaira tanpa menoleh ke Zeril.
"Siapa yang ngeliatin lo. Pede banget" ucap Zeril sambil menyisir rambutnya dengan jari tangannya.
Kaira menoleh ke Zeril dan menutup buku yang sedang dibaca "Gue tau kok Ril, jelas-jelas lo dari tadi ngeliat gue, kenapa? Jangan bilang lo naksir sama gue" Kekeh Kaira. Zeril hanya salah tingkah.
"Jelas-jelas gue lagi ngeliat buku yang lo baca"
Kaira hanya mengangguk sambil menguncir rambutnya menjadi buntut kuda, Zeril hanya memperhatikannya. "Kaira itu sebenernya manis" batin Zeril
"Apa lo?!" tanya Kaira nyolot "Tapi ngeselin" sambung batin Zeril
"Lo udah ngerjain Fisika?" seketika Zeril melongo kayak orang bloon.
"Astagaa lupa gue" ucap Zeril menepuk jidatnya.
"Lo emang kebiasaan bukannya lupa" Zeril hanya terkekeh "Yaudah gue nyalin punya lo dong" ucap Zeril sambil nyengir kuda.
"Enak aja" jawab Kaira ketus.
"Liat dong Kai pleaseee.. lo tega ngeliat gue dihukum terus" rengek Zeril menggoyang-goyangkan lengan Kaira "Tapi nggak gratis" ucap Kaira membuat Zeril bingung.
Tanpa pikir panjang "Yaudah apa aja bakal gue kasih termasuk hati gue sekalipun Kai" perkataan Zeril membuat degub jantung Kaira tak beraturan.
Kaira berusaha menormalkan degub jantungnya "Okee, traktir gue di blackwhite cafe " ucap Kaira tersenyum penuh arti dan Zeril pun menyetujui.
--------------------------------------------------------
Bel istirahat Zeris melangkah keluar kelas untuk ke kantin tanpa Cio karena Cio harus menyelesaikan tugas yang di beri Pak Dani. Setelah memesan makanannya Zeris duduk sendiri sambil melahap somay yang ia pesan, tiba-tiba seorang berdiri dihadapannya sambil membawa sepiring makanan. Zeris mendongak melihat seorang yang ia kenal.
"Gua boleh duduk sini?" Zeris hanya mengangguk "Sendiri aja, mana temen lo si Cio?" sambungnya.
"Dia ada tugas dari Pak Dani" jawab Zeris santai "Lo nggak bareng Zeril?"
"Sejak kapan gue selalu bareng Zeril" kekeh Kaira.
"Sejak lo duduk sama dia" ucap Zeris sambil mengaduk es jeruknya, Kaira hanya tersenyum.
"Tadi gue liat dia keluar kelas sama si Farel Egi tapi nggak tau mau kemana" jelas Kaira sambil memakan somaynya "Nyari mangsa buat di bully kali" sambung Kaira.
Zeris hanya melihat kearah Kaira dan mengedikan bahunya.
Kaira mengaduk minumannya "Coba Zeril kaya lo ya Ris yang nggak suka bikin onar, sebenernya gue kasian ngeliat dia selalu dihukum"
"Itu tandanya lo care sama dia Kai" perkataan Zeris membuat Kaira blushing
"Nggak! gue cuman kasian" elak Kaira.
"Ya gue tau kok lo care sama Zeril" kekeh Zeris membuat Kaira semakin blushing.
Tanpa sadar sepasang mata memperhatikan Zeris dan Kaira dari kejauhan dengan tatapan sinis. Seketika ia merasakan kenangan masalalunya bakal terulang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..