28

1.8K 118 2
                                    

Kejadian menimpa Zeris tadi pagi langsung di tangani oleh pihak sekolah untuk membawa Zeris ke ruang UKS karena cowok itu tidak mau jika dirinya harus di bawa ke rumah sakit dengan luka yang masih diobati dengan hal-hal kecil. Lagi pula Zeris masih tetap ingin mengikuti pelajaran.

Tadinya Egi dan Farel berniat untuk membawa Zeris balik kerumahnya. Namun, di tengah perjalanan Farel memutar balik mobil Zeris menuju sekolah. Dengan alasan, tidak mungkin membawa Zeris kerumahnya yang Egi dan Farel sendiripun tau kalau tidak ada kehidupan di rumah si kembar itu. Tidak mungkin membiarakan Zeris sendiri dengan keadaan seperti itu.

"Lo ngapain sih, hah?! Pake berantem segala gitu. Lo kan tau, lo nggak punya basic buat berantem. Jadinya kan tumbang" oceh Zeril ketika memasuki ruang UKS.

"Gila lo ya! Zeris lagi begini, lo malah seenaknya nyalahin dia, nggak ada otak emang" sewot Runa yang tak terima.

"Emang bener, nggak ada yang tau tiba-tiba babak belur aja" ucap Zeril.

"Ril jangan tolol deh musibah nggak ada yang tau" ucap Egi malas dengan kelakuan Zeril, bukan seharusnya sahabatnya berperilaku seperti itu.

Zeris bangun menyenderkan tubuhnya pada bangkar dan menatap Zeril yang di sebrangnya dengan tatapan sinis.

"Lo, keluar" tunjuk Zeris kepada Zeril.

Zeris menyuruh keluar karena Zeris sendiri tak ingin emosinya tersulut karena ucapan Zeril yang emang nggak ada otak untuk bicara.

Zeril menengok kearah kembarannya itu "Di tengokin malah ngusir gue lagi, nggak ada terimakasihnya apa gimana?"

"Gue bahkan nggak nyuruh lo buat nengok gue" ucap Zeris dengan nada dingin.

"Bisa kena lagi gue sama bokap ini mah kalo liat lo kondisinya kayak gini," dumal Zeril.

"Apaansih, Zeril mending lo keluar deh" Runa mulai geram dengan omongan Zeril yang mulai membuat Zeris sensitif.

"Tau sendiri gimana bokap. Gue harus bilang apaan, Ris? Papah pasti nyalahinnya gue. Di kira gue yang ngajarin lo berantem, di kira gue yang nyuruh lo ikut tawuran, di kira gue ini itu lah, di kira gue yang ajarin lo hal yang nggak bener lah—" oceh Zeril dari tadi tak hentinya.

"Zeril, ke warung Bu Enok yok" ajak Farel sambil merangkul Zeril untuk keluar dari UKS.

Zeril menepis rangkulan Farel "Sengaja ya Ris? Biar bokap selalu mandang gue jelek"

"Zeril" panggil dari arah pintu.

"Kai—" Egi membuat kode kepada Kaira untuk membawa Zeril keluar dan menjauh dari Zeril.

Kaira yang mengetahui kode dari Egi langsung menarik lengan Zeril agar keluar dari zona tersebut.

---------------------------------

"Aduhhhh jangan seret gue gitu sih, anjir. Lo berasa nyeret kambing tau nggak?!" protes Zeril sambil menghentakan lengannya yang di pegang oleh Farel dan Egi.

"Nyeret babi" celetuk Egi.

Setelah kejadian beberapa menit yang lalu di UKS, Zeril pun di tarik paksa oleh dua sahabatnya ke kelas yang kebetulan sedang sepi karena jam istirahat.

"Bisa nggak sih jangan bikin suasana jadi panas?" tanya Kaira kepada Zeril.

Zeril merapihkan seragamnya "Apaan?" tanyanya dengan malas.

"Lo tau kan? Zeris abis kena musibah sampe babak belur begitu. Lo harusnya bisa ngerti kalo keadaan lagi nggak memungkin kan untuk lo mancing emosi Zeris" ucap Kaira yang sedikit kesal dengan Zeril.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang