Semenjak kejadian dimana penyerangan terjadi beberapa hari yang lalu, Zeril mulai waspada karena orang itu bisa kapan saja menyerangnya kembali pada situasi yang tak terduga. Semenjak saat itu juga Zeril menyuruh, Egi dan Farel mencari informasi tentang orang tersebut.
Zeril melihat kearah sampingnya, cewek berambut panjang itu sedang menulis catatan yang belum selesai. Luka lebam itu masih berbekas sedikit di sudut bibirnya, entah seberapa keras setan itu meninju Kaira.
"Luka lo masih sakit?" Zeril terus menanyakan hal yang sama tiga hari berturut-turut kepada Kaira.
"Lo udah nanya itu yang ke seribu kali mungkin"
"Cuman memastikan kalo lo nggak apa-apa" ucap Zeril santai.
"Gue nggak apa-apa, udah nggak sakit juga, ini cuman berbekas doang" ucap Kaira sambil masih sibuk menulis.
"Kurang ajar banget cowok itu ngelukain muka lo yang cantik" gumam Zeril yang terus memperhatikan Kaira. Tiba-tiba getaran di hapenya menginterupsi
Drrt drrrttt
From: 08126627xxxx
LO MASIH PUNYA URUSAN SAMA GUE ZERIL! INGET APA YANG UDAH LO LAKUIN KE GUE!! GUE NGGAK AKAN NGELEPAS LO SAMPE LO BENER-BENER DITANGAN GUE.
Zeril mengernyitkan dahinya membaca pesan singkat itu. Bisa dipastikan ini adalah orang yang sama. Zeril mencoba menghubungi nomor itu.
"Mau lo apaan?!" tanya Zeril dengan nada sesantai mungkin. Mendengar Zeril, Kaira melihat kearah cowok itu sekilas lalu melanjutkan aktivitasnya.
Terdengar suara kekehan dari arah sana "Gue nggak minta macem-macem, gue cuman minta lo rasain apa yang gue rasa!"
"Bangsat!" Kaira terkejut mendengar sentakan Zeril yang sedang menelepon entah siapa orangnya "Lo siapa sebenernya?!" tanya Zeril mulai panas.
"Lo lupa sama gue? Baru beberapa bulan dan lo lupa sama gue!"
"Ketemu gue di—"
"Gue nggak mau main cepet, gue mau main-main dulu sama lo haha. Lo nggak kangen sama gue kah?" Zeril memijit pelipisnya merasa pening dikepalanya "Kalo lo sampe bertindak macem-macem, bisa gue pastiin orang-orang terdekat lo yang jadi korban, oh iya by the way pacar lo cantik juga ya haha"
"Brengsek!!!!"
"Oke, see yaa"
Klik.
Mati.
Zeril harus benar-benar waspada untuk sekarang. Kaira yang melihat Zeril yang sekarang sedang memijit pelipisnya merasa cemas apalagi sepertinya penelepon itu telah membuat Zeril tidak bisa mengontrol emosinya.
"Zeril lo nggak apa-apa?" tanya Kaira hati-hati.
Zeril yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya, dia berpikir siapa musuhnya yang berani mengancamnya seperti itu apalagi membawa-bawa orang terdekatnya, ini nggak bisa dibiarin. Kemudian Zeril melihat kearah cewek disampingnya yang sedang menatapnya bingung. Zeril sudah berfirasat kalau Kaira berada dalam bahaya.
Zeril menatap Kaira "Kai, kalo lo kemana-mana jangan sendirian" perintah Zeril yang terdengar tidak dapat terbantahkan.
Kaira bingung "Hah? Maksudnya?" tanya Kaira.
"Pokoknya nurut sekali ini aja sama gue," ucap Zeril dengan tatapan memohon "Mulai hari ini lo ada di pengawasan gue" Kaira tidak mengerti dengan Zeril. Tapi Kaira bisa melihat ekspresi Zeril bahwa ada yang tidak beres. Lalu Kaira mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..