23

2.8K 181 24
                                    

"Egi gimana kabarnya ya, Rel?" tanya Zeril sambil menghisap satu batang rokok ditangannya.

Farel membuka kancing seragamnya "Belom ada perubahan signifikan, Ril"

"Gue nggak ngerti gimana cara orang itu sampe ngenain kepala Egi yang efeknya bakal kayak gini" Zeril tak habis pikir jika membayangkan Egi.

"Yang jelas gue ngeliat Egi udah tumbang saat itu" ujar Gahar memainkan ponselnya.

Zeril memang sedang mengadakan bolos berjamaah dengan beberapa pasukan tawurannya di belakang sekolah. Bukan untuk membicarakan niat penyerangan seperti biasanya, melainkan memang beberapa kawannya sedang malas saja untuk masuk kelas.

"Gue selalu overthinking aja kalo nginget Egi begini"

"Maksudnya?"

"Overthinking kalo Egi tuh bakal nggak lama?" tanya Ujang membuat Zeril menatap kearahnya.

"Kalo ngomong ye, bukan doain yang terbaik" keplak Zeril.

Ujang mengusap bahunya "Anj sakit, maksud gue tuh nggak lama lagi sadar"

"Polisi juga belom ada kabar lagi," sambung Gahar.

"Terlalu pintar kah sampe susah banget buat di tangkep?"

Farel menyenderkan badannya pada tembok "Terlalu licik, mainnya cantik"

"Gue nggak tau," ucap Zeril.

Gahar menyadari sesuatu "Jefran mana?"

Farel berdecak "Inget kata dia, badung boleh bego jangan"

"Iyaa biar jangan kayak si Ujang udah badung bego pula. Nyokap lo tau Jang, langsung di masukin lagi lo keperut bumi" ucap Zeril membuat Ujang tertampar.

"Ini kenapa jadi bully gue, setan" kesal Ujang.

"Balik, tengok Egi lagi"

------------------------

Jam menunjukan waktu istirahat murid SMA Nusa Global, Zeril dan Farel dengan santai berjalan di koridor sambil menyampirkan tas gendongnya ke samping. Ya, mereka selesai berbolos ria dengan yang lainnya. Para murid yang melihatnya sudah tak heran. Langkah Zeril terhenti ketika berpapasan dengan seseorang yang baru saja keluar kelasnya membuat Farel mengikuti untuk berhenti.

"Zeril" panggil salah satunya.

"Bolos lo ya?" tanya Zeris dengan nada dingin.

"Ck, mau tau aja. Minggir jangan ngalangin jalan gue"

Zeris mengernyit "Lo bisa lewat sebelah sana, lo yang ngalangin jalan kelas gue"

"Masalah kalo gue maunya lewat sebelah sini?"

"Nggak jelas lo tolol"

"Hei, kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku.. " Farel melambaikan tangannya kepada Runa dan tak memperdulikan dua Upin Ipin yang sedang berantem.

Runa tertawa melihat tingkah Farel.
Zeril menyenggol perut Farel "Nggak usah genit lo yaa"

"Minggirrrr..." Zeris menekankan perkataannya pada Zeril.

Zeril yang keras kepala tidak mau minggir "Bisa lewat sebelah sana, kan?"

"Ck, nyari masalah aja lo ya"

"Hai, aku Farel" Farel memperkenalkan diri kepada Runa dengan mengulurkan tangannya.

Runa tersenyum "Runa" jawab Runa tanpa membalas uluran tangan Farel.

Farel nampak kikuk karena uluran tangannya nggak di bales Runa "Hehe, wah pas nih. Ada Farel ada Runa. Udah cocok jadi pemeran My Heart nggak sih" Farel menghibur dirinya sendiri.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang