5

7.2K 422 4
                                    


Zeril merasakan sakit dikepalanya tak kunjung sembuh badannya pun kembali demam padahal semalam Bik Minah sudah memberikannya obat demam.

"Bangsat sakit banget" Zeril mengerang sambil memegangi kepalanya. Ia mencoba meraih gelas yang berada di meja belajarnya namun belum sempat terambil ia malah menyenggolnya hingga gelas jatuh. Zeril bersandar dibawah meja belajarnya sambil mengerang sakit. Tak lama kemudian Zeris datang dengan panik meihat Zeril yang berada dibawah dan banyak pecahan gelas.

"Zeril," Zeril tidak dapat berkata apa-apa. Zeris mendekat kearah Zeril dan membawa tubuh itu ke atas kasur.

"Lo gila ya?! Ngapain mainin beling!" ucap Zeris panik.

Zeril terlihat pucat dan lemas dan akhirnya Zeril menutup matanya perlahan.

----------------------------

Kaira menatap bangku di sampingnya, kosong. Kaira kira Zeril akan masuk setelah bel masuk berbunyi tapi Zeril tidak datang dan Kaira kira Zeril akan masuk setelah bel istirahat namun perkiraan Kaira juga salah. Kenapa sepi sekali tidak ada Zeril yang mengganggunya. Kaira memutar tubuhnya kebelakang menemukan Farel sedang tidur.

"Rel" Kaira menyenggol lengan cowok itu.

Farel menguap sebentar "Apaan sih, Kai?"

"Zeril bolos?" tanya Kaira.

"Ciee nyariin, kangen ya sama bosque" goda Farel yang langsung mendapat sentilan tepat dijidatnya.

"Aw sakit anjir," ucap cowok itu sambil mengusap keningnya.

"Gue serius, Zeril kemana?"

"Chat aja sih, ribet amat. Dasar cewek" ucapan Farel membuat Kaira melotot "Gue nggak tau chat gue juga belom dibales, dan gue denger si Zeris juga nggak masuk hari ini"

Kaira bergegas keluar kelas lalu merogoh benda pipih yang terselip dikantong roknya, mencari kontak seseorang. Entah kenapa perasaannya tidak enak.

"Hallo, lo kenapa nggak masuk? Lo bolos lagi? Gue mau balikin jaket lo, jaket lo buat tas gue jadi ber-"

"Hallo" Kaira sangat hafal suara Zeril.

"Ril? Suara lo-"

"Gue Zeris, Kai"

"Zeris? Zeril mana?"

"Dia lagi tidur"

"Tidur? Zeril sakit?" tebak Kaira namun Zeris tidak menjawabnya membuat Kaira mengulang ucapannya "Ris, Zeril sakit?"

"Sorry, Kai. Zeril kena demam, masalah jaket Zeril biar gue yang ambil nanti pas lo pulang sekolah"

Mati.

"Zeril sakit? Zeril bisa sakit? Apa karena kemaren hujan-hujanan?" Kaira membatin.

--------------------------------

Kaira menungu depan halte sekolahnya sambil menenteng jaket warna biru navy milik Zeril, dia menunggu Zeris yang katanya akan kesekolah mengambil jaket milik Zeril. Lebih dari dua puluh menit sebuah motor terpampang didepan cewek itu menampilkan sosok laki-laki yang sekarang sedang membuka kaca helm yang dia pakai.

"Kai," panggil Zeris kemudian Zeris turun dari motornya dan menghampiri Kaira "Sorry ya lama"

Kaira mengangguk lalu menyerahkan jaket yang dipegangnya kepada Zeris, baru saja Zeris ingin menghampiri motornya dan bergegas pulang Kaira memanggilnya.

"Zeril seriusan sakit?" tanya Kaira dengan hati-hati.

Zeris hanya mengangguk.

"Gue boleh nengok dia?" ucap Kaira ragu.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang