35

1.5K 112 18
                                    

2.5 tahun yang lalu....

Suasana begitu panas dan riuh mengitari sekeliling ring. Saling meneriaki nama jagoan petanding di masing-masing kubu. Suasana sudah benar-benar tak karuan dari sebelum pertandingan di mulai dan di lanjut sampai pertandingan babak ketiga. Untuk babak keempat adalah babak terakhir, kedua kubu sedang mempersiapkan petanding berikutnya. Di biarkan jeda sementara untuk mempersiapkan diri masing-masing.

Sebelum pertandingan terakhir di mulai, terlihat salah satu petanding menyiratkan tatapan sinis dengan lawannya di belakang ring. Sebelum pertandingan dimulai salah satunya menghampiri lawannya yang sedang terlihat pemanasan di back stage.

"Bertemu lagi dengan anak si brengsek!" ucap salah satunya dengan senyum smirknya membuat salah satunya menoleh.

"Cih, jadi lo yang ngajak ngadu gue?" salah satunya berdecih tak suka.

"Haha udah siap mati hari ini?"ucap orang itu dengan tengilnya.

Zeril hanya tersenyum meremehkan tanpa menggubris perkataannya.

"Gimana kabar bokap?" sambung orang itu.

"Nggak usah sok nanya-nanya hal itu" Zeril merasa tidak suka berbasa-basi dengannya.

"Nggak nyangka kan, lo bakal tanding sama saudara tiri lo sendiri hahaha"
"Dari awal gue nggak
pernah mengakui lo ya, brengsek!"

Cowok itu benar-benar tidak tau kalau lawannya adalah orang yang sekarang di hadapannya ini, mendengar suara riuh para penonton yang terdengar menyebutkan nama seseorang dia pikir berbeda orang bahkan sebelumnya tidak ada yang memberitahunya siapa yang akan tanding dengannya. Dia hanya di kabarkan tanding dengan bayaran yang lumayan besar, baginya siapa yang tidak tertarik akan hal itu.

"Yang brengsek itu bokap lo! Gila ya, tanpa dosanya nikahin nyokap gue dan tanpa sepengetahuan gue—"

"Lupain aja, gue nggak pernah inget juga kalo bokap gue punya hubungan sama nyokap lo—" ucapnya santai.

"Anjing, bisa-bisanya lo nyuruh lupain! Sedangkan, gue jadi korban orang tua gue. Nyokap dan bokap gue cerai gara-gara bokap lo yang brengsek!!! Sekarang, gue hidup susah ngikut bokap gue yang semua saham asset segala macem harus pindah alih ke nyokap, dan sekarang bokap lo yang pegang atas semua itu! Nggak lama nikah dari bokap lo, nyokap gue meninggal. Ada nggak, bokap lo inget gue itu siapa, walaupun anak tiri. Gimana nggak benar-benar brengsek!!!"

"Dihahaha itu urusan lo, lo pikir gue tau bokap gue nikah sama nyokap lo?!" Zeril hanya menjawab dengan santai.

Zeril pun sebelumnya benar-benar tidak mengetahui kalau Papahnya akan menikah lagi dengan orang tua dari anak laknat di hadapannya ini. Dia mengetahui semua saat dirinya tidak sengaja mengikuti proses peresmian perusahaan Papahnya saat itu, ternyata itu adalah perusahaan dari sepeninggalan Mamah tirinya itu.

Tidak ada niat untuk memberitahu semua hal ini ke Zeris, karena hati Zeris pasti sangat hancur jika mengetahui Papahnya menikah lagi, Zeris pasti akan membenci Papahnya. Zeril hanya tidak mau seperti itu. Karena Zeris juga yang saat itu menentang keras Papahnya untuk menikah lagi karena alasan harus menghargai Mamahnya dan tidak mau Mamahnya terganti, tapi ternyata Papahnya malah diam-diam menikah tanpa sepengetahuan mereka. Cukup Zeril, cukup Zeril saja yang tau dan merasakan semuanya. Biar sakitnya dia rasakan sendiri, Zeris jangan.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang