38

1.2K 76 6
                                    

"Kalo gue bilang jangan ya jangan" ucap Zeril kesal.

"Tapi dia kayak yang bener loh, Ril" Runa tetap berotak bebal kalau menurut Zeril.

"Menjebak lo" celetuk Kaira sambil fokus dengan soal di bukunya.

Zeril menunjuk Kaira "Lo tanya noh si Kai, dia berpengalaman sama orang yang nggak di kenal. Kasih tau Kai"

Kaira langsung melihat kearah Zeril dengan raut kesal. Bisa-bisanya cewek itu di jadikan contoh.

"Ikutin aja, Run. Siapa tau bener kalo itu tuh memanipulasi lo biar lo percaya terus masuk perangkap mereka" ucap Zeris menyetujui larangan Zeril.

Zeril langsung melihat Zeris dengan bingung. Tumben sekali, Zeris mendukung pendapat Zeril seperti itu.

"Tuh, dengerin cowok lo. Nurut sekali aja" ucap Zeril.

"Tapi kalo beneran dia bisa—"

"Lo tuh ya emang dari kecil batu banget heran" Zeril tidak habis pikir dengan isi kepala sahabat kecilnya itu.

"Tapi, Ril. Bisa di jebak nggak sih orang itu? Jadi kita ngebiarin Runa buat ketemu orang itu kalo emang bener tuh orang—"

"Nggak, Kai. Nggak usah ngide. Kalo gue bilang jangan ya jangan. Bahaya, apalagi orang nggak di kenal gitu" Zeril tetap pada pendiriannya.

Masalahnya, Zeril mengingat perkataan Ari kepadanya kalau bisa saja orang itu mendekati Runa dengan cara apapun.

"Iya tuh, Ril. Bisa juga kata Kai, gue kan jadi bisa bantu lo buat nemuin musuh lo itu kalo dia emang beneran orang yang lo cari" Runa menyetujui perkataan Kaira dengan semangat.

Lihat saja, kepala batu.

"Kalo bukan? Gimana, hah?"

Runa terdiam.

"Lo mau gue tumbalin buat musuh gue?" tanya Zeril melihat malas Runa.

"Ya-ya nggak gitu juga—"

"Lo mending jadi tumbal proyek" kesal Zeril.

"Dih—"

"Apaan dah dih dah dih? Terserah deh, capek ngomong sama lo. Nguras tenaga mending nguras kolam ikan lele gue" ucap Zeril sambil menutup .bukunya dan meninggalkan mereka bertiga ke taman belakang rumahnya.

Zeril yang tadinya ingin melanjutkan fokusnya dengan soal yang belum selesai seketika mood belajarnya hilang karena tiba-tiba Runa menceritakan tentang nomor yang tidak di kenal.

Sejak kapan juga Zeril jadi fokus belajar. Dan, betapa kesalnya Zeril menghadapi sikap Runa. Zeril tau betapa keras kepalanya sahabat kecilnya itu. Bisa-bisanya dia mempercayai nomor tidak dikenal yang mengaku dapat membebaskan sepupunya itu. Apa cewek itu tidak belajar dan mengetahui dari pengalamannya Kaira tentang orang yang tidak di kenal?

Lebih baik di mengasih makan lelenya daripada pusing berdebat dengan mereka. Lagi pula luka di bibir Zeril masih terasa nyeri, malah di ajak ngomong.

"Makan yang banyak, le. Biar jadi ikan paus. Aduh gimana le, ko mantan manis le—"

"Gila ya ngomong sama lele" celetuk orang di belakangnya membuatnya menengok sebentar lalu fokus ke lelenya lagi.

"— Ayo belajar lagi" ajak Kaira.

Zeril langsung bungkam dengan kedatangan si macan betina itu.

"Udah nggak mood"

"Kapan moodnya sih lo kalo di suruh belajar" ucap Kaira sambil mengikuti duduk di pinggir kolam.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang