Cowok itu memainkan rokok yang berada di selipan jarinya, sesekali menyesapnya dengan dalam. Di dalam ruang kecil yang dia tempati banyak sekali sampah makanan berantakan di lantai. Dia tidak sendiri ada beberapa temannya yang menemaninya.
"Lo tuh aneh tau nggak" kesal Krisna.
"Apa?" tanya nya dengan jutek.
"Lo tuh bisa buat nemuin Zeril sekarang juga kalo lo mau, Ken" ucap Krisna sambil memainkan games di ponselnya.
Rio menambahi "Lo takut?"
"Gue nggak pernah takut ya sama Zeril" Kenza menatap Rio sengit.
"Terus? Waktu itu pas banget lo bisa ketemu Zeril saat lo ngehajar kawannya itu tapi lo malah panik kabur. Nggak jelas tau nggak"
Kenza menyesap rokoknya "Gue masih mau main-main sama dia, ngerti?"
"Lo tuh kebanyakan ngulur waktu, Ken. Gue nggak ngerti lagi cara pikir lo"
"Gue nunggu waktu yang tepat itu namanya strategi bukannya gue takut!!"
"Kelamaan"
"Iya kelamaan, Ken"
"Lo berdua bacot banget ya, lo pada udah nggak mau bantu gue apa gimana nggak usah ngatur urusan gue?"
"Buk— bukan gitu, Ken"
"Lo tinggal pilih mau gimana gue ngadepin sikap lo berdua kalo lo khianatin gue" ancam Kenza.
"Ken astagaaaa jangan lah"
"Makanya lo jangan macem-macem sama gue"
"Terus rencana lo apa lagi?"
"Kayaknya main-main sama sepupunya Ari boleh juga" ide Kenza.
"Runa?" tanya Krisna.
Kenza mengangguk "Iya, gue rasa dia cewek bego deh kayak sepupunya itu. Gampang di begoin buat mancing Zeril ke basecamp"
"Mau sekarang?" tanya Rio.
"Boleh, infoin Gandi biar dia info ke anak-anak lainnya"
"Oke bos"
---------------------------------
Zeril yang sedang berbicara serius dengan teman basecampnya tiba-tiba mengalihkan pandangannya kepada orang yang baru saja datang. Sedikit mengernyitkan alis bingung karena bisa-bisanya tau kalau dia sedang ada dibasecamp.
"Lo semua cabut dulu" perintah Zeril kepada teman basecamp lainnya yang sedang berkumpul dengannya.
Farel menatap Zeril "Nggak bilang"
"Lo berdua ngapain kesini?"
"Emang nggak boleh?" tanya Egi sambil mengambil bangku kosong.
Zeril tersenyum dikit "Maksud gue, lo bisa buat telpon atau chat gue kan"
Farel merogoh saku mengambil ponsel dan menunjukan kepada Zeril "40 miss call nggak lo jawab, 23 pesan nggak lo bales"
Ketika Farel memberitahunya seketika Zeril langsung melihat ponsel yang dia taruh diatas meja dan melihatnya.
"Sorry ke silent" ucap Zeril tanpa dosa.
"Apa yang lagi lo rencanain?" tanya Egi.
"Maksud lo?"
"Yang lagi lo rencanain apa sekarang?"
"Bukan urusan lo, sekarang lo berdua balik aja kalo ada apa-apa chat atau telpon aja udah gue nyalahin kok mode—" ucap Zeril.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..