17

3.5K 222 20
                                    

Rasanya lelah dengan perlakuan kedua anak kembar yang sedang bersamanya itu. Ya sekarang jam istirahat, dan mereka sedang melakukan rutinitas belajar bareng seperti biasa. Namun yang tidak menjadi seperti biasanya adalah sikap dari Zeris ataupun Zeril yang terlihat canggung dan tidak nyaman satu sama lain, walaupun biasannya juga seperti itu hanya saja ini berbeda.

“Gue nggak bisa lama-lama” ucap Zeris mendorong kursinya membuat suasana yang hening berubah karena decitan dari kursi yang di duduki Zeris.

Zeril dan Kaira reflek menatap Zeris dengan tampang bertanya.

“Mau kemana, Ris?”

“Disuruh kumpul sama anak basket”
Kaira mengangguk mengerti “Oh oke, nanti kabarin aja kalo bisa belajar bareng lagi”

Zeris hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Zeril dan Kaira. Setelah perginya Zeris, Kaira mengarahkan tatapannya kepada cowok yang diam saja disampingnya.

“Kenapa?” katanya jutek.

“Yang harusnya nanya itu gue, lo kenapa?” tanya balik Kaira.

Zeril menggeleng “Gue lagi diem ditanya kenapa, aneh emang cewek satu ini untung gue suka”

“Kebanyakan sarapan kabel jadi gini nih, kloset” ucap asal Kaira.

Zeril hanya tertawa kecil mendengar ucapan cewek aneh di sampingnya itu “Emangnya gue wc”

“Iya”

“Berarti lo isinya”

“Bodoamat nggak denger”

“Cantik-cantik bolot”

“Ril, Zeris keliatan beda sih. Lebih banyak diem ya walaupun emang sifatnya kayak gitu, gue ngerasa beda aja. Dia sakit?” tanya Kaira kepada Zeril yang membuat cowok itu mengernyitkan dahinya.

“Nggak tau” mulai jutek.

“Ngeliat dia rada memar kayak gitu mukanya bisa di pastikan kalau emang dia lagi sakit” Kaira seperti berdialog sendiri membuat Zeril menoleh kearah cewek itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Gue juga sakit, Kai” ucap Zeril memelas agar Kaira memberinya perhatian juga.

Kaira menatap Zeril dengan mata memicing “Lo sehat-sehat aja tuh” ucap Kaira cuek sambil merapihkan buku-bukunya.

“Liat nih, gue juga memar Kai astagaaa buta” ucap Zeril sambil menunjuk mukanya yang memar karena ulah Zeris semalam.

“Udah nggak asing liat lo kayak gitu, paling juga abis berantem nggak jelas”

“Tapi sakit, Kai” ucap Zeril sambil memegang memarnya.

“Lo kan udah biasa kayak gitu, nggak usah ngeluh sakit. Ulah sendiri kan? Yaudah” Kaira memang seperti itu sifatnya, selalu pura-pura tidak peduli. Kaira tidak tau aja kalau yang di pikirkan cewek itu salah, itu bukan ulah Zeril sendiri tapi ulah Zeris.

“Sumpah jahat njir. Nggak kok nggak sakit iyaa” ucap Zeril membuat Kaira menengok kearah cowok tersebut dengan tatapan aneh “Tapi, sakit disini Kai. Pas lo peduli banget sama Zeris tadi” sambungnya sambil menunjuk dada kirinya yang membuat Kaira tidak mengerti.

“Ap— Zerill! Zerill woii ih gue ditinggal sih” ucap Kaira setelah mengetahui Zeril memilih meninggalkannya sendiri.

---------------------------

“Ril, itu gue liat si Zeris bonyok parah gitu tumben banget” ucap Egi sambil mengepulkan asap rokoknya.

Zeril, Farel, Egi memang sedang di belakang sekolah. Zeril yang menyusul sehabis belajar bareng langsung melangkahkan kakinya ke belakang sekolah yang sudah menampilkan dua orang terlaknat ini.

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang